Pekerja Migran Asal Kebumen Meninggal di Malaysia, Jenazah Sempat Tertahan Seminggu Karena

Pekerja Migran Asal Kebumen Meninggal di Malaysia
Proses penjemputan jasad PMI yang meninggal di Malaysia. (Foto: Migrant Care Kebumen)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Argosari, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen meninggal dunia di Malaysia. Pekerja migran tersebut diketahui bernama Amirhin Sakiman (48) warga Dukuh Sari RT 001 RW 002  Desa Argosari meninggal di negeri jiran tersebut lantaran sakit.

Jenazah almarhum sempat tertahan selama seminggu di Malaysia. Jasad almarhum belum bisa dipulangkan ke tanah air karena ketidaksingkronan antara identitas di paspor dengan dokumen kependudukan seperti akta kelahiran dan kartu keluarga.

Bacaan Lainnya

Adapun nama asli di dokumen kependudukan Indonesia adalan Samirin (50). Warga Desa Argosari juga mengenalnya dengan Samirin.

Baca Juga: Pekerja Migran Asal Ambal Kecelakaan di Malaysia Akhirnya Bisa Pulang, Begini Kondisinya

“Setelah identitas di dokumen kependudukan disingkronkan, akhirnya jenazah bisa dipulangkan ke tanah air,” ujar Maryatun dari Migrant Care Kebumen, Rabu 13 September 2023.

Pada Rabu sekitar pukul 17.30 WIB jenazah Sakiman sudah mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kebumen bersama Migrant Care Kebumen dan aparat kepolisian turut menjemput jenazah.

20 Tahun Bekerja di Malaysia

Selanjutnya almarhum dibawa ke rumah duka di Desa Argosari, Kecamatan Ayah, Kebumen melalui jalur pantai selatan (Pansela). Malam ini juga rencananya jasad almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

Almarhum bekerja di Malaysia sudah 20 tahun. Awalnya dia bekerja di kebun karet, kemudian pindah bekerja di PDAM seperti membuat jaringan atau gorong-gorong. Terakhir yang bersangkutan berangkat ke Malaysia melalui PT Indokopra CIJ.

Baca Juga: Daftar Kasus Pekerja Migran Indonesia yang Diadukan ke Migrant CARE Kebumen, Butuh Kolaborasi Penanganan

Sebelum meninggal dunia, Sakiman dirawat di Hospital Changkat Melintang, Lambor Kanan, Perak, Malaysia. Dalam dokumen yang ada, almarhum mengalami Cardiac Arrythmia sebuah gangguan kesehatan yang membuat pengidapnya mengalami detak jantung tidak teratur, baik lebih cepat maupun lebih lambat.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sudarti (57) dan anak laki-laki bernama Rizqiyadi (28).

Pos terkait