KEBUMEN (KebumenUpdate) – Waktu berbuka adalah yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Bagi orang bebas, tentu menjadi hal yang membahagiakan bisa berkumpul dan makan bersama keluarga dan bisa memilih menu makanan yang disuka.
Tetapi bagaimana bagi seorang pesakitan? Para tahanan di Polres Kebumen tak sekadar berbuka dengan menu alakadarnya, tetapi hal yang paling membut pilu adalah tidak bisa berkumpul dengan keluarga seperti orang bebas.
Untuk memberikan sedikit kebahagiaan kepada para tahanan di Bulan Ramadan, Polres Kebumen menggelar acara buka bersama dengan para tahanan di Mapolres Kebumen, Rabu (15/5/2019). Bukber diikuti 24 tahanan Polres Kebumen, tiga di antaranya adalah tahanan perempuan.
Program kerja Sat Resnarkoba bersama dengan Sat Tahti Polres Kebumen ini menjadi hiburan tersendiri bagi orang-orang yang masih menjalani kasus hukum yang menjeratnya.
Menu makanan khas Ramadan seperti kolak manis, ayam goreng dan buah-buahan disiapkan Polres Kebumen untuk disantap bersama-sama. Para personel Polres Kebumen mencoba menghibur para tahanan agar semakin tegar dalam menghadapi masalahnya, melalui kegiatan kekeluargaan tersebut.
“Kegiatan buka bersama tahanan, merupakan salah satu pembinaan mental terhadap tahanan agar semakin dekat dengan agama,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno.
Lebih Tabah
Sebelum menyantap menu yang disediakan, para tahanan mendapatkan siraman rohani dari KH Khamid MPdI Kantor Kemenag Kebumen. Mereka diberikan pencerahan agar lebih tabah dalam menghadapi masalahnya serta dapat kembali ke jalan yang benar.
Tampak Kasat Resnarkoba AKP Mardi bersama dengan Kasat Tahti Ipda Suwarto duduk lesehan bersama dengan para tahanan mendengarkan tausiyah H Khamid.
Dalam kesempatan itu, Khamid mengatakan agar para tahanan semakin taqwa kepada Allah. Menurutnya, dengan berada di dalam tahanan mereka mempunyai waktu yang luas untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, dari pada di lingkungan umum.
“Berada di dalam rumah tahanan justru para tahanan bisa lebih banyak lagi membaca Al Qur’an dan memperbanyak salat sunah,” kata Khamid. (win)