Situasi Kemerdekaan Indonesia di Kebumen

Kemerdekaan Kebumen
Tugu Perjuangan Sidomukti di Kecamatan Adimulyo untuk mengabadikan pertempuran dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (Dok. Setyo Adi Nugroho/Potret Lawas Kebumen)

Penulis: Setyo Adi Nugroho

BAGAIMANA situasi yang terjadi di Kabupaten Kebumen saat proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Sukarno? Mungkin ini menjadi pertanyaan besar bagi sebagian masyarakat Kebumen.

Bacaan Lainnya

Bahkan mungkin banyak yang tidak menyadari keterkaitan peristiwa kemerdekaan Indonesia dengan keberadaan beberapa monumen di sekitar mereka. Atau barangkali ada yang tidak mengetahui bahwa monumen-monumen tersebut dibangun untuk memperingati pertempuran yang justru terjadi setelah Indonesia merdeka.

Simpang Siurnya Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Setelah kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Blok Sekutu pada awal Agustus 1945, tidak lama Jepang segera mengakui kekalahannya di Perang Dunia II. Kekalahan Jepang kemudian dimanfaatkan oleh para tokoh nasional untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Pasca dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Sukarno di Jakarta, berita mengenai kemerdekaan Indonesia tidak serta-merta langsung diketahui masyarakat luas karena keterbatasan alat komunikasi. Informasi proklamasi kemerdekaan Indonesia mendatangkan keraguan dan ketidakpastian di daerah.

Pemerintah dan pejabat lokal di banyak kabupaten cenderung bersikap menunggu. Demikian pula kondisi yang ada di Kebumen. Tidak ada kegiatan besar apapun yang terjadi di Kebumen saat proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan.

Peran Vital Organisasi Angkatan Muda
Kemerdekaan
Kantor Pos Kebumen sebagai lokasi berkumpulnya Angkatan Muda dalam mempersiapkan pergerakan menyambut berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. (Dok. Setyo Adi Nugroho/Potret Lawas Kebumen)

Kabar bahwa Indonesia telah merdeka lambat laun mulai terdengar samar di telinga masyarakat Kebumen. Pemuda-pemuda Kebumen yang tergabung dalam organisasi pergerakan bawah tanah bernama Angkatan Muda pimpinan Sri Darmadji segera bertindak cepat dengan mengumpulkan pegawai-pegawai muda yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk membuat bendera dan lencana Merah-Putih di Kantor Pos Kebumen.

Baca Juga: Tiga Pemuda di Jalan Merdeka

Pembuatan bendera terdiri dari dua bahan, yaitu kain dan kertas. Bendera Merah-Putih yang dibuat dari kain dipasang di kantor-kantor pemerintahan, sedangkan bendera Merah-Putih yang dibuat dari kertas dibagikan ke rumah-rumah warga dan kendaraan.

Pos terkait