KUTOWINANGUN (KebumenUpdate.com) – Jumlah kelompok penerima manfaat (KPM) di Kebumen yang mengundurkan diri secara mandiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) cukup banyak. Mereka menyatakan diri siap tidak akan menerima kembali bantuan pemerintah yang selama ini mereka rasakan.
Sebanyak 56 KPM di Kecamatan Kutowinangun menyatakan mundur secara mandiri menyusul sebanyak 465 KPM di Kebumen yang telah mengundurkan diri dari keikutsertaan PKH. Wisuda mandiri para KPM dilaksanakan oleh Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH dalam acara Gebyar PKH Kecamatan Kutowinangun, Minggu, 3 Nopember 2019.
Usai diwisuda, para KPM menerima sertifikat wisuda dari Wabup Arif Sugiyanto. Dalam rangkaian Gebyar PKH Kecamatan Kutowinangun juga dilaksanakan sunatan massal gratis kepada 20 anak dari kalangan tidak mampu. Selain itu, kegiatan dimeriahkan juga dengan jalan sehat dengan jumlah hadiah dan doorprize yang mencapai ratusan.
Baca Juga: Wabup: Banyak Program, Kemiskinan di Kebumen Masih Tinggi. Ternyata Ini Persoalannya
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan bahwa kemandirian KPM yang berhasil memberdayakan dirinya tidak terlepas upaya pendamping PKH. Wabup mengharapkan, sisa tahun 2019 ditargetkan lebih banyak lagi KPM yang wisuda secara mandiri.
Menurutnya, fokus pemerintah juga memberdayakan masyarakat yang kurang mampu untuk bisa mengubah nasibnya.
“Tentu ini juga tantangan bagi kita semua. Tidak mudah mengubah mindset dari para penerima KPM,” jelasnya.
Baca Juga: Tahun Terakhir Jabatan Bupati, Lima Indikator Kinerja Utama Belum Tercapai, Apa Saja?
Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) Kebumen itu menilai, harus ada kesadaran KPM. Pemkab hanya berupaya terus meningkatkan semangat hidup untuk berwirausaha. Untuk itu, bekerja sama antara pemerintah, PKH, dan para KPM untuk kehidupan yang lebih baik dan sejahtera mutlak diperlukan.
“Kami juga berharap melalui kegiatan ini dapat menginspirasi dan memotivasi para orang tua untuk selalu berupaya dalam memenuhi kebutuhan dan perlindungan terhadap anak,” imbuhnya.
Pendamping PKH Kecamatan Kutowinangun Yeti Widiyantari mengatakan bahwa mundurnya 56 KPM dari 2.469 KPM di Kutowinangun dilakukan secara sukarela. Terdapat keinginan kuat dari para KPM tersebut untuk hidup mandiri. Berbagai alasan diberikan oleh para KPM seperti sudah ada yang memulai usaha.
“Ada juga yang ingin memberikan kesempatan kepada yang lebih membutuhkan,” katanya. (git)
News & Inspiring