
SINAR matahari memang sumber vitamin D yang baik, tapi terlalu lama terpapar bisa jadi bumerang untuk kulit. Terutama karena sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari punya efek buruk jangka pendek maupun panjang.
Yuk, kenali bahayanya supaya kamu bisa lebih waspada! Berikut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Banyuwangi pafipckabbanyuwangi.org mengenai bahaya sinar UV dan dampak bagi kulit.
Sinar UV terbagi menjadi tiga jenis: UVA, UVB, dan UVC. UVA menembus jauh ke dalam kulit dan menyebabkan penuaan dini, sedangkan UVB menyebabkan kulit terbakar. UVC sebenarnya paling berbahaya, tapi biasanya tertahan oleh lapisan ozon.
Sunburn (Kulit Terbakar)
Kulit jadi merah, perih, dan mengelupas. Ini tanda kulit rusak akibat paparan UVB.
Penuaan Dini
Keriput, flek hitam, dan elastisitas kulit menurun karena paparan UVA yang merusak kolagen.
Hiperpigmentasi
Bintik hitam atau melasma sering muncul karena sinar matahari memicu produksi melanin berlebih.
Kanker Kulit
Paparan UV jangka panjang dapat merusak DNA sel kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit seperti melanoma.
Menurut American Academy of Dermatology, perlindungan dari sinar UV sejak dini bisa menurunkan risiko kanker kulit secara signifikan.
Sumber:
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan diagnosis atau nasihat medis profesional. Konsultasikan ke dokter kulit jika mengalami keluhan serius terkait kulit.
News & Inspiring