KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Intensitas hujan yang akhir-akhir ini semakin berkurang membuat lahan pertanian di Kabupaten Kebumen kembali mengering karena kekurangan air. Padahal para petani sudah terlanjur menyemai benih padi dan bibit padi siap untuk ditanam.
Kondisi seperti itu menimpa ribuan hektare lahan. Lahan pertanian yang seharusnya bisa diolah, tidak bisa segera ditanami lantaran ketiadaan air. Bahkan kondisi tanah saat ini terlihat pecah pecah, karena tidak kunjung turun hujan.
Mengeringnya lahan pertanian, seperti terlihat di Kelurahan Jatiluhur dan sejumlah desa lain di Kecamatan Karanganyar. Para petani mengaku kesulitan mendapatkan air sejak satu bulan lalu. Akibat kurangnya air untuk pertanian mereka pun sudah dibayang-bayangi kerugian cukup besar.
Baca Juga: Kunjungi Pesantren Al Hasani, Wamentan Dorong Santri Terjun Jadi Petani
Ketua Kelompok Tani Margo Raharjo Kelurahan Jatiluhur Sehat Mukiyono mengatakan bahwa musim hujan sebenarnya sudah mulai sejak November. Para petani sudah mulai menyemai padi, untuk musim tanam pertama.
“Namun, akhirnya musim tanam harus kembali mundur, karena kurangnya air. Bahkan aliran irigasi dari Waduk Sempor tidak mencukupi untuk penanaman,” ujarnya.
Stok Pangan Petani Menipis
Menurut petani, apabila musim tanam normal seharusnya tiga bulan lagi, akan kembali panen raya padi. Namun, hingga kini intensitas hujan kembali menurun, sehingga petani mengalami kesulitan untuk memulai tanam padi.
Sebagian petani sudah banyak yang menyemai benih padi. Hujan pertama pada bulan November. Saat itu hujan cukup deras dan petani memperkirakan diperkirakan akan berlanjut.
“Tapi kenyataanya begitu tanggal enam Desember sampai sekarang ini hujan sudah berhenti sama sekali tidak ada turun jadinya ya kering semuanya,” ujarnya.
Baca Juga: Petani Biarkan Tanaman Tomat Mengering, Alasannya Bikin Sedih
Kondisi saat sangat berdampak bagi petani karena stok pangan untuk pribadi masing-masing sudah banyak yang habis. Perhitungannya, setelah tanam harapannya tiga bulan ke depan panen, tapi kenyataannya sampai akhir Desember petani banyak yang belum memulai tanam.
“Jelas ini menambah beban pikiran para petani yang sudah berat,” ujarnya.