
TUBERKULOSIS (TBC) menyebar melalui udara ketika seseorang dengan TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, dan bakteri tersebut masuk ke udara.
Sejumlah kelompok orang berisiko lebih tinggi terkena TBC; yakni orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, anak-anak dan orang tua, orang yang hidup atau bekerja di lingkungan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, seperti penjara, tempat penampungan tunawisma, atau fasilitas kesehatan. Kemudian orang yang tinggal di atau berasal dari daerah dengan tingkat TBC yang tinggi dan petugas kesehatan yang sering berhubungan dengan pasien TBC.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bima https://idibima.org memberikan informasi bahwa TBC tidak hanya menyerang paru-paru tetapi juga dapat menyerang organ lain, menyebabkan gejala yang berbeda-beda:
Mengetahui dan mengenali gejala-gejala ini sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosis TBC biasanya dilakukan melalui beberapa tahap:
Pengobatan TBC melibatkan penggunaan antibiotik yang harus diminum secara teratur dan lengkap selama 6-9 bulan. Beberapa obat yang sering digunakan termasuk isoniazid, rifampisin, ethambutol, dan pyrazinamide. Penting untuk menyelesaikan seluruh regimen pengobatan untuk memastikan bakteri benar-benar hilang dan untuk mencegah resistensi obat.
News & Inspiring