
GOMBONG (KebumenUpdate.com) – Selain rajin mengikuti kuliah sesuai dengan progam studi dan kompetensinya, seorang mahasiswa dituntut untuk mengembangkan diri di luar kelas. Salah satu wadah yang sangat efektif bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri adalah organisasi mahasiswa baik intra maupun ekstra kampus.
Di internal kampus banyak organisasi mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hingga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sedangkan di luar kampus mahasiswa bisa memilih organisasi mahasiswa sesuai dengan ideologi maupun latar belakang mahasiswa bersangkutan.
Lalu apa urgensi seorang mahasiswa untuk aktif di sebuah organisasi? Menurut Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadyah Gombong H Sarwono SKM MKes , organisasi bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skill.
“Selain harus kompetensi sesuai program studi, mahasiswa dituntut memiliki soft skill sebagai sebuah nilai lebih yang dimiliki oleh mahasiswa,” ujar H Sarwono SKM MKes saat melantik sebanyak 320 pengurus baru 15 organisasi mahasiswa intra maupun ekstra kampus Stikes Muhammadiyah Gombong, Selasa, 3 Desember 2019.
Baca Juga: Perpustakaan Terpadu Stikes Muhammadiyah Gombong Dilengkapi Comfort Zone
Pengurus 15 organisasi mahasiswa yang dilantik terdiri atas 13 organisasi intra kampus dan dua organisasi ekstra. Organisasi intra meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korp Sukarela (KSR) PMI, Forum Bahasa (Forbas), Olahraga, Seni Budaya, wirausaha, Palasigo dan UKM Penalaran.
Selain itu juga dilantik organisasin ekstra yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Hizbul Wathon (HW). Pelantikan pengurus IMM Komisariat Stikes Gombong dilakukan oleh Ketua PC IMM Kebumen Munammad Arif Nurhuda. Sedangkan pengurus HW dilantik oleh Ketua Kwarda HW Kebumen, Heri Pramono SPd.
Ketua BEM Stikes Muhammadiyah Gombong dijabat Ayu Wulandari. Mahasiswi S1 Keperawatan semester 5 itu menggantikan ketua lama Agung Prayogo. Ketua Hizbul Wathan Didik Setiawan mahasiswa Prodi S1 Keperawatan menggantikan ketua lama Fathurrozak (S1 Kep). Ketua IMM Syahrul Gunawan menggantikan ketua lama Abdullah, keduanya mahasiswa S1 Keperawatan.
Organisasi mahasiswa juga sangat efektif sebagai laboratorium kepemimpinan bagi mahasiswa. Kemampuan kepemimpinan sangat dibutuhkan saat mahasiswa terjun di dunia pekerjaan maupun hiduo di masyarakat.
Seorang mahasiswa dapat belajar sekaligus praktik bagaimana mengelola sebuah organisasi. Tentu banyak persoalan yang harus dipecahkan, banyak program kerja yang harus dilaksanakan, hingga bagaimana bekerjasama dengan anggota atau pengurus organisasi tersebut untuk mencapai tujuan bersama.
“Di era revolusi industro 4.0 sekarang ini, kemampuan problem solving sangat dibutuhkan, di tengah arus perubahan yang begitu cepat,” ujar Sarowono.
Salah satu manfaat aktif dalam sebuah organisasi, seorang mahasiswa dapat memperluas jaringan baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. Dengan aktif di organisasi mahasiswa yang memiliki kepengurusan dari mulai tingkat komisariat hingga tingkat pusat, mahasiswa akan memiliki wawasan dan pergaulan yang luas.
Ini penting bagi mahasiswa agar tidak seperti katak dalam tempurung. Dengan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang studi, secara ideal mahasiswa terasah bakatnya, dan terwadahi kreatifitasnya.
“Melalui unit kegiatan mahasiswa mewadahi bakat dan kreativitas mahasiswa baik dalam bidang seni, olahraga maupun bidang yang lain termasuk bela negara,” ujarnya seraya mengatakan, organisasi mahasiswa sekaligus mengasah jiwa kepemimpinan. (ndo)
News & Inspiring