Oleh: Setyo Adi Nugroho
BAGI masyarakat Kebumen yang hidup di era tahun 1970-an hingga 1990-an, pasti pernah merasakan sensasi menonton film di Bioskop Indrakila yang saat ini sudah difungsikan menjadi GOR Gembira. Jauh sebelum menjadi gedung olahraga seperti sekarang, pernah berdiri sebuah bioskop di atas tanah tersebut.
Suasana Bioskop Indrakila kala itu digambarkan dengan layar bioskop menghadap ke utara dengan kualitas gambar yang sudah berwarna. Deretan kursi terdiri dari tiga kelas. Kelas 3 berada paling depan dan paling murah dengan kursi kayu panjang, sedangkan kelas 1 berada paling belakang dan paling mahal dengan kursi rotan perorangan.
Baca Juga: Semangat Perubahan di Gedung Gereja St. Mikael Gombong
Dalam sehari film akan diputar mulai pukul 15.00 WIB dengan durasi dua jam selama tiga putaran. Sedangkan khusus film Bollywood (India) memiliki durasi tiga jam selama dua putaran. Bila ada film baru yang akan diputar, akan ada suara pengumuman dari mobil pick up keliling sembari membagikan selebaran poster.
Pada awalnya bernama Bioskop Gembira sebelum akhirnya diganti nama menjadi Bioskop Indrakila. Bioskop Indrakila terbengkalai sejak awal tahun 2000-an hingga tahun 2007 sebelum akhirnya diresmikan menjadi GOR Gembira sekitar tahun 2010.
Bioskop Indrakila, Pernah Jadi Pabrik Gula hingga Tempat Tapol Simpatisan PKI
Mundur ke belakang pada tahun 1965-an, bersumber dari cerita mulut ke mulut bahwa sebelum menjadi Bioskop Indrakila, lokasi ini pernah menjadi tempat tahanan politik (tapol) bagi orang-orang yang diduga menjadi simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).