KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Bank Jateng menyerahkan CSR sebesar Rp 100 juta untuk relokasi lima rumah korban tanah longsor di Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen. Bantuan diserahkan dalam rangkaian Gowes Bersama Dirut Bank Jateng dan Forkopimda Kebumen.
Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Ony Suharsono kepada Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH saat Ngopi Bersama Forkopimda dan Dirut Bank Jateng di Kantor Cabang Bank Jateng Kebumen, Kamis 11 Maret 2021 malam.
Acara dihadiri oleh Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawiranegara Matondang, Ketua DPRD Kebumen H Sarimun SSy. Tampak pula para pemimpin cabang di bawah Kantor Cabang Koordinator Magelang.
Guyub Rukun Migunani Tumraping Kebumen
Pagi harinya dilanjut Gowes Bersama Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno. Gowes dimulai dari Kantor Cabang Bank Jateng Kebumen menuju objek wisata Pemandian Air Panas (PAP) Krakal, Alian dan finish kembali di lokasi start. Sebelum berangkat, Supriyatno menuliskan kata-kata di atas prasasti “Guyub Rukun, Migunani Tumraping Kebumen.”
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyampaikan bahwa gowes bersama itu merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-58 Bank Jateng yang diperingati pada 6 April 2021. Pihaknya ingin lebih memahami, mengetahui, mencermati sekaligus mengeksekusi apa-apa yang dibutuhkan setiap kabupaten termasuk Kebumen.
“Kebumen luar biasa, karena prospek ke depan pembangunan Jalur Lintas Selatan-selatan (JLSS) dan kegiatan pantai selatan dengan industri lautnya. Apalagi Pak Bupati Arif Sugiyanto kelihatannya ingin berlari cepat, sehingga Bank Jateng harus selaras mengikuti. Kami ingin memfasilitasi semua, apa yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi Kebumen agar pertumbuhan lebih cepat,” ujar Supriyatno.
Tingkatkan Layanan Pada Mitra Usaha
Dengan adanya pandemi ini, imbuh Supriyatno semua sektor ekonomi terpukul tak terkecuali UMKM. Oleh karena itu, pihaknya ingin meningkatkan layanan kepada mitra usaha termasuk UMKM, melayani apa yang mereka butuhkan seperti permodalan, pemasaran, dan pendampingan.
“Sekarang ini akses pasar tidak perlu secara fisik tetapi dengan digital. Hal ini perlu diperkenalkan kepada para pelaku UMKM agar ke depan situasi yang sudah berubah itu bisa diikuti dan pasar bisa diakses dengan baik,” katanya.