SADANG (KebumenUpdate.com) – Di tengah musim kemarau yang masih berlangsung, Embung Cangkring yang berlokasi di tepi jalan penghubung Kebumen–Wonosobo, masih bertahan dengan fungsinya sebagai penyedia air untuk perkebunan durian.
“Awal pembuatannya memang dikhususkan untuk perkebunan durian (agrowisata). Jika ada sisa air, baru untuk tanaman lain,” kata Rurudin selaku pengelola Embung Cangkring, Sabtu 7 Oktober 2023.
Baca juga: Kekeringan, Warga Giritirto Manfaatkan Mata Air di Hutan dan Belik Sungai Luk Ulo
Sejak dibangun pada 2011 dengan dana APBD provinsi Rp912 juta, Embung Cangkring di Desa Cangkring Kecamatan Sadang memiliki daya tampung air maksimal 10.800 meter kubik dengan kedalaman 3 meter.
“Pohon durian yang sekarang sudah tidak memerlukan banyak air. Tidak sebanyak waktu awal menanam. Kita juga baru ada pengembangan untuk mengairi kebun jagung. Tapi kalau musim kemarau seperti sekarang tidak mencukupi jika untuk semuanya, karena jagung kan butuh banyak air. Tidak seperti durian yang hanya satu atau dua ember,” lanjut Rurudin.