KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Penolakan terhadap pemagaran lahan oleh TNI AD di pesisir selatan Kebumen terus dilakukan. Para petani di wilayah Urutsewu utamanya di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren mengekspresikan penolakannya dengan cara memasang ratusan spanduk, poster di pinggir Jalur Lintas Selatan-selatan (JLSS) atau Jalur Pansela , Jumat (16/8/2019) siang.
Inti dari spanduk tersebut ialah menolak pemagaran yang dilakukan oleh TNI AD di lahan yang diklaim sebagai tanah masyarakat tersebut. Spanduk dan poster ditancapkan dengan sebatang bambu. Pemasangan itu dilakukan usai salat Jumat dari perbatasan Desa Ayamputih hingga Desa Entak Kecamatan Ambal.
Adapun poster berbahan karung bekas dan seng bertulisan cat warna hitam dan merah itu antara lain bertuliskan, “Tolak Pemagaran Oleh TNI”, “Pagar TNI Bikin Resah Petani”, “Sungguh Berdosa Memagar Tanah Rakyat”. Ada pula tulisan “Terima Kasih PBNU Dukunganmu”.
Tokoh masyarakat Desa Setrojenar Imam Zuhdi mengatakan pemasangan itu dilakukan oleh warga masyarakat secara swadaya. Material poster tersebut dari iuran masyarakat.
Baca Juga: Ratusan Petani Setrojenar Gelar Doa Bersama, Ada Apa?
Imam Zuhdi menegaskan bahwa masyarakat akan terus menolak pemagaran di tanah warisan dari nenek moyangnya. Pasalnya pihaknya memiliki bukti yang sah dari leter C desa hingga sertifikat.
“Sampai darah penghabisan kami akan mempertahankan tanah di Urutsewu,” tegas Imam.
News & Inspiring