
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Menjadi kabupaten nomor 7 di Jawa Tengah dan nomor 24 secara nasional untuk pekerja migran terbanyak, sudah sepantasnya pekerja migran di Kabupaten Kebumen mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk itu, Migrant Care Kebumen dengan 12 Desa Buruh Migran (Desbumi) binaannya menggelar dialog dengan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kebumen. Dialog yang berlangsung di Hotel Grand Kolopaking, Kamis 17 Oktober 2024, juga diikuti oleh kelompok purna pekerja migran, muslimat, aisyiyah, akademisi, dan sahabat disabilitas.
Baca juga: Anggota Mangkir, DPRD Kebumen Gagal Rapat Paripurna Penyampaian Raperda APBD 2025
Koordinator Migrant Care Kebumen Syaipul Anas berharap lima tahun ke depan para pekerja migran mendapatkan pemimpin yang benar-benar melindungi. Termasuk pemimpin yang peduli terhadap persoalan lain seperti disabilitas, anak, perempuan, dan pelanggaran lainnya.
“Sebetulnya kita mengundang semua Paslon baik 01 dan 02, termasuk KPU dan Bawaslu. Namun yang bisa hadir hanya calon wakil bupati dari 01. Ini tidak mengapa karena sudah bisa untuk gambaran bagaimana rencana mereka memberikan perlindungan pada pekerja migran,” kata Syaipul Anas.
Dalam paparannya, Syaipul Anas menjelaskan bahwa di tahun 2024 pihaknya telah menyelesaikan 42 kasus yang dialami pekerja migran. Mulai dari meninggal dunia, korban perdagangan orang, sakit, tidak sesuai kontrak, scamming, narkoba, dan over stay.
“Kami mengamati juga pola migrasi mengalami perubahan. Tahun1990-an, pekerja migran biasanya dikarenakan ekonomi rumah tangga. Sekarang justru didominasi anak-anak muda. Lulus sekolah atau kuliah memilih bekerja ke luar negeri. Saya kira ini perlu perhatian pemerintah, khususnya calon bupati terpilih nanti,” sambung Syaipul Anas.
Suka menulis, membaca dan berpetualang.