Generasi Millennial Bicara Pajak Daerah Lewat Stand Up Comedy

Peserta menampilkan materi dalam Lomba Stand Up Comedy "Pajak Daerah". (Foto: Istimewa-KebumenUpdate)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Materi pajak daerah barangkali terlalu serius untuk dibicarakan oleh anak-anak muda generasi millennial. Tetapi beda cerita jika tema itu dikemas melalui stand up comedy,  bicara pajak menjadi ringan dan  menggembirakan.

Tentu terobosan yang dilakukan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kebumen itu perlu diapresiasi. Melalui Program Pajak Daerah Berbicara (Pakde) 2019, Bappenda mensosialisasikan pajak daerah kepada generasi muda.

Bacaan Lainnya

Salah satu kegiatannya cukup kekinian yakni  dengan menggelar lomba stand up comedy.  Tema yang diusung adalah pajak daerah. Lomba stand up comedy digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Putra Bangsa Kebumen bersamaan dengan Seminar Perpajakan.

1. Peserta Stand Up Mulai Pelajar, Mahasiswa Hingga Perangkat Desa

Peserta saat akan menyampaikan materi. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Tak disangka  lomba itu menarik perhatian para komika untuk ambil bagian dalam event yang berlangsung, Jumat, 22 November 2019.  Mereka berasal bukan hanya dari Kebumen tetapi juga dari Purworejo, Banjarnegara dan Yogyakarta. Latar belakang peserta pun beragam  mulai pelajar, mahasiswa,  perangkat desa, pekerja hingga pengusaha.

Dalam acara yang dihadiri oleh Ketua STIE Putra Bangsa Gunarso Wiwoho dan para dosen serta mahasiswa kampus tersebut setiap komika mendapatkan kesempatan tampil selama delapan menit untuk menyampaikan materi seputar pajak daerah. Adapun tim juri terdiri dari dosen STIE Putra Bangsa  Irfan Helmy,  Viado Hartanto dari Bappenda dan Komika Kebumen Jimbun.

2. Juara 1, Komika Asal Banjarnegara Raih Hadiah Rp 1 Juta

Para juara foto bersama usai penyerahan hadiah. (Foto: Istimewa-KebumenUpdate)

Penilaian lomba terdiri atas empat kriteria yaitu konsep cerita, tingkat kejenakaan, bahasa yang digunakan, dan kesesuaian materi dengan tema. Setiap mahasiswa memberikan materi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Meski tema pajak daerah, masih banyak peserta mengkritik mengenai pajak yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Dari hasil penilaian dewan juri, juara 1 diraih Jupple dari Dieng (Banjarnegara), Juara 2 Faqih Umam pelajar SMA Negeri Mirit dan Juara 3  disabet Agus Syarifuddin Perangkat Desa Temanggal. Juara 1 sampai 3 masing-masing mendapatkan hadiah Rp 1 juta,  Rp 750.000 dan Rp 500.000.

3. Generasi Muda Diajak Pahami Arti Penting dan Jenis Pajak Daerah

Peserta seminar Pajak Daerah foto bersama. Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Kepala Bappenda Kebumen Aden Andri Susilo menjelaskan, sasaran sosialiasi utamanya untuk kalangan generasi muda seperti mahasiswa dan pelajar. Mereka diharapkan memahami arti penting dan jenis pajak daerah.

“Sehingga mereka diharapkan mampu menjadi agen sosialiasi pajak kepada masyarakat di Kebumen. Harapan kami tentu peran aktif generasi millennial maupun masyarakat dalam menyumbang pajak lebih baik,” tutur Aden Andri Susilo saat ditemui di sela-sela acara.

4. Selama Ini Masyarakat Lebih Mengenal Pajak yang Dikelola Pemerintah Pusat

Foto bersama usai seminar. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Panitia Kegiatan Dani Herawan menambahkan, lomba digelar sebagai upaya sosialisasi jenis pajak daerah. Pasalnya selama ini masyarakat lebih mengenal pajak yang dikelola pemerintah pusat seperti NPWP.

Padahal, pajak daerah khususnya kabupaten terdiri atas 11 jenis pajak. Meliputi pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, pajak air tanah, pajak penerangan jalan. Kemudian juga pajak untuk sarang burung walet, mineral bukan logam dan batuan, pajak bumi dan bangunan (PBB), BPHTB, dan pajak parkir.

“Kegiatan ini bagian dari sosialisasi kepada masyarakat tentang pajak daerah dan jenisnya,” katanya. (ndo)

Pos terkait