MESKI cukup sering mendaki Gunung Prau, namun saya belum pernah mencoba dengan cara tektok. Sepertinya terakhir tektok saat ke Merbabu via Wekas awal 2016 silam. Oiya, tektok merupakan istilah yang sering dipakai pendaki ketika melakukan suatu pendakian selama satu hari saja, pulang-pergi, atau pendakian sekali jalan tanpa menginap.
Gunung yang dipilih tentunya yang cukup ramah bagi pendaki seperti kami. Awalnya ada beberapa pilihan lokasi. Seperti ke Gunung Andong, namun dirasa terlalu untuk menuju ke sana.
Baca juga: Pendakian Gunung Sindoro via Jalur Tambi/Sigedang
Lalu Gunung Bismo, meskipun sama-sama di Wonosobo, namun masih harus ke arah Dieng yang jaraknya cukup jauh jika memilih jalur Sikunang. Maka hanya tersisa pilihan tektok Gunung Prau. Dan mereka setuju.
Tim kita terdiri dari 14 orang. Fitra, Faisal, Galih, Ulhaq, Akhsan, Azka, Saffana, Devi, Axelina, Rizka, Tiara, Shofa, Nandini, dan saya sendiri.
Jumat 3 November 2023
Beberapa hari sebelumnya tim kami sudah memutuskan untuk bertemu di salah satu tempat yang dijadikan titik kumpul, sebuah minimarket di Desa Surotrunan Kecamatan Alian. Lokasi tersebut cukup ideal karena rutenya memang melewati titik tersebut. Pukul 14.00 WIB, dengan harapan sampai di basecamp tidak terlalu malam.
Perjalanan Kebumen–Wonosobo melewati Wadaslintang masih seperti biasanya, dengan panorama alam yang indah. Jalanan yang berkelok ditambah penampakan Waduk Wadaslintang terlihat surut airnya menemani perjalanan kami sore itu.