KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen menggelar Workshop Jurnalistik dan Teknik Penulisan Berita di Media Massa bagi para mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia. Workshop dilaksanakan selama dua hari, Jumat-Sabtu (14-15 Februari 2020) di kampus UMNU Jalan Kusuma No 75 Kebumen.
Dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UMNU Onok Yayang Pamungkas MPd, workshop menghadirkan narasumber wartawan Suara Merdeka Ondo Supriyanto. Sebanyak sembilan mahasiswi mengikuti wokshop yang menjadi syarat pemberian Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
SKPI Sebagai Bekal Lulusan Melamar Kerja
Ketua panitia Ari Karyani MPd menjelaskan workshop jurnalistik itu wajib diikuti oleh mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia FKIP UMNU Kebumen. Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut maka mereka diwajibkan mengikuti kegiatan susulan di semester selanjutnya.
“Surat keterangan pendamping ijazah diberikan sebagai bekal nanti ketika mereka melamar kerja,” ujar Ari Karyani dalam laporannya.
Wakil Rektor I UMNU Kebumen Onok Yayang Pamungkas MPd menyampaikan bahwa SKPI terdapat dua jenis yaitu SKPI Prodi dan SKPI Universitas. Untuk SKPI Prodi salah satunya dengan mengikuti Workshop Jurnalistik dan Teknik Penulisan Berita di Media Massa bagi Prodi Bahasa Indonesia.
“Sebab prodi ini sangat erat kaitannya dengan dunia jurnalistik. Mahasiswa yang tidak menjadi guru bisa bekerja di bidang jurnalistik,” ujar Onok Yayang Pamungkas.
Apa saja Materi yang Diberikan Selama Workshop?
Selain SKPI Prodi, mahasiswa mendapatkan SKPI universitas. Setiap mahasiswa dapat memilih SKPI yang diinginkan yakni Kridatama, Birul Walidain dan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).
“Memang SKPI universitas tidak mengarah pada dunia kerja, tetapi lebih menekankan pada peran mahasiswa ketika nanti sudah lulus dapat menjadi contoh yang baik karena sudah dibekali dengan agama yang baik,” ujar Onok.
Adapun selama dua hari, para mahasiswa mendapatkan sejumlah materi antara lain dasar jurnalistik, teknik peliputan dan menulis berita indepth news dan feature, kode etik jurnalistik.
Pada hari kedua mahasiswa mendapatkan materi antara lain penulisan artikel, resensi buku, jurnalisme warga media digital. Tak hanya teori, para mahasiswa juga langsung praktik liputan dan menulis berita.
Semakin Kaya Pengalaman, Semakin Luas Sudut Pandangnya
Dalam paparanya, Supriyanto untuk dapat menulis seseorang harus meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Dengan memperkaya wawasan melalui banyak referensi akan semakin banyak materi yang bisa ditulis. Seseorang semakin kaya pengalaman, semakin kaya juga sudut pandangnya.
“Karena menulis adalah sebuah keterampilan, maka agar bisa terampil menulis adalah dengan cara terus berlatih dan menjadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan,” ujarnya.
Peserta mengaku mendapatkan banyak ilmu setelah mengikuti workshop tersebut. Mereka pun tampak antusias ketika mendapatkan tugas praktik menulis berita. Sebelum penutupan workhop peserta bersama para dosen foto bersama dengan narasumber. (Baekuniah, Mahasiswi Prodi Bahasa Indonesia UMNU Kebumen)