Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Lima Abad Jadi Pusat Pendidikan Islam

Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu
Asrama panggung masih dipertahankan di Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu. (Foto: Istimewa)

KABUPATEN Kebumen memiliki ratusan pondok pesantren besar dan kecil yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dari jumlah itu, ada beberapa pesantren yang berusia sangat tua. Salah satunya ialah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu di Desa Sumberadi, Kecamatan/Kabupaten Kebumen.

Pesantren ini dirikan tahun 1475 M oleh seorang ulama asal Hadharamaut, Yaman yang bernama Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani. Tahun dan waktu berdirinya pesantren itu ketahui antara lain dari Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) yang terdapat di dalam masjid di komplek pesantren.

Bacaan Lainnya

Prasasti batu zamrud warna hijau itu bertuliskan huruf Jawa dan Arab. Huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis “Bumi Pitu Ina” menandai tahun berdirinya. Sedangkan tulisan dalam huruf Arab merupakan penjabaran dari candra sengkala tersebut.

Baca Juga: Pesantren Al Huda Jatis 143 Tahun Pertahankan Tradisi Salaf, Bermula Dari Anak Petani

Angka tanggal yang tertera dengan huruf hijaiyah ialah “25 Sya’ban 879 H” atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Jika angka tersebut benar adanya, pesantren Al Kahfi sudah berdiri sejak 537 tahun silam.

Di usianya yang lebih dari lima abad, pesantren yang hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Jalan Raya Kebumen-Kutoarjo itu masih eksis menjadi pusat pendidikan islamiyah. Dari masa ke masa, pesantren ini menelurkan para ulama besar yang tersebar di Nusantara. Bahkan pada masa perjuangan, pesantren Al Kahfi menjadi pusat perjuangan umat Islam dalam melawan penjajah Belanda.

Dengan sejarah panjang yang dimilikinya, Pesantren Al Kahfi memang kaya akan peninggalan historis. Dari sisi bangunan, masih tersisa Masjid Al Kahfi yang berdiri kokoh. Masjid yang berada di dalam komplek pesantren itu masuk dalam daftar bangunan cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng.

Masjid Dibangun Pertama Kali dengan Atap Daun Ilalang

Konon saat dibangun pertama kali, masjid Al Kahfi dibangun dengan atap daun ilalang yang selalu mengeluarkan bau wangi. Adapun keunikan pada bangunan masjid yang masih bisa dijumpai ialah pada terakota (mustaka masjid yang terbuat dari tanah liat), tertulis angka tahun 1299 Hijriyah atau 1878 Mesehi. Sedangkan pada genteng, terdapat tulisan menggunakan bahasa Belanda “Aboengamar Steen & Pannem Fabriek Sokka”.

Pos terkait