KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Tiga menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki meninjau Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT), Minggu 23 Mei 2021. SPBT berada di Jalan Raya Kutoarjo- Kebumen, Dusun Krajan, Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun, Kebumen.
Erick Thohir menyampaikan bahwa SPBT ini merupakan program sinergi BUMN yakni antara Bank Mandiri dan Pertamina dalam bentuk CSR. Erick memuji kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina dalam program mendukung petani, terutama pada masa panen dan pasca panen, demi menciptakan skala usaha yang lebih besar dan mampu bersaing di pasar.
1. Tingkatkan Produktifitas Petani, Hasilkan Beras Premium
Penggilingan beras ini tak hanya akan meningkatkan produktifitas petani untuk menghasilkan beras premium demi mewujudkan ketahanan pangan, namun karena dikelola berdasarkan model perusahaan dengan pendampingan dan pengawasan oleh Bank Mandiri. Maka SBPT ini akan menjadi milik para petani dan masyarakat lokal.
“Peningkatan kesejahteraan petani harus ditunjang dengan penciptaan kegiatan bisnis yang dilakukan secara profesional,” ujarnya.
2.SPBT Dikelola Oleh PT Mitra Desa Kebumen (MDK)
SBPT Kutowinangun dengan kapasitas produksi sebesar 3 ton/jam ini dikelola bersama antara PT Mitra Desa Kebumen (MDK) yang sahamnya dimiliki Koperasi Migatani Lestari Mandiri dan beranggotakan petani-petani di Kebumen serta PT Mitra BUMDes Nusantara, anak perusahaan BUMN yang mendukung kebutuhan modal kerja.
“Jika korporasi besar bisa menjual produk dengan murah karena skala ekonomi yang besar atau bisa lebih efisien karena memproduksi dalam jumlah massal, maka kita bisa melakukan hal serupa bagi para petani kita. Pembangunan SBPT ini dan juga pendampingan dari BUMN merupakan satu upaya pengelolaan agar petani bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasil jerih payahnya,” katanya.
3. Diklaim Membantu Peningkatkan Kesejahteraan 170.000 Petani
SPBT Kutowinangun dilengkapi toko yang menjual beragam pupuk dan kebutuhan sarana produksi pertanian. SBPT juga memfasilitasi program pembinaan budidaya tanam dengan smart and corporate farming, akses permodalan, bank gabah dan penyaluran dana bergulir.
SPBT ini diklaim akan membantu peningkatkan produksi beras dan kesejahtaraan hampir 170.000 petani di Kebumen.
4. 2,5 Bulan Sudah Menyerap 658 Ton Gabah
Disebutkan bahwa SPBT ini merupakan aksi besar BUMN melalui CSR untuk mewirausahakan petani agar lebih terorganisir. Meningkatkan pendapatan dan tentunya memperpendek rantai bisnis gabah dari para petani.
Dalam waktu 2,5 bulan Maret – Mei 2021 sudah terserap 658 ton gabah. Dengan nilai transaksi kurang lebih Rp 4 miliar yang nilainya akan terus bertambah karena permintaan offtaker kepada PT MDK untuk memproduksi 1.500 ton beras.
Salah satu faktor keberhasilan program ini adalah PT MDK dikelola secara profesional oleh pengurus yang diisi oleh milenial dari putra daerah, pengawasan dan supervisi dari Bank Mandiri secara intens, yang terlibat aktif dalam menjaga performa PT MDK. (smn)