Perlukah Minum Antibiotik Saat Batuk Pilek? Ini Faktanya!

Image by Richard Villalonundefined Undefined from Getty Images

BANYAK orang masih beranggapan bahwa batuk dan pilek harus segera diobati dengan antibiotik, agar cepat sembuh. Padahal, penggunaan antibiotik yang sembarangan justru bisa membawa dampak buruk.

Yuk, cari tahu kapan sebenarnya antibiotik dibutuhkan! Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Air Buaya Maluku pafiairbuaya.org memberikan penjelasan yang cukup mencerahkan.

1. Batuk Pilek Umumnya Disebabkan Virus

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar kasus batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri. Karena itu, antibiotik tidak efektif untuk mengatasi penyakit ini.

2. Kapan Antibiotik Diperlukan?

Antibiotik hanya diberikan jika:

  • Batuk pilek disertai infeksi bakteri, seperti sinusitis berat, pneumonia, atau infeksi telinga.
  • Gejala berlangsung lebih dari 10 hari tanpa perbaikan.
  • Ada demam tinggi yang terus berulang.
    Penggunaan antibiotik harus melalui resep dokter setelah pemeriksaan menyeluruh.

3. Bahaya Minum Antibiotik Sembarangan

Minum antibiotik tanpa indikasi bisa menyebabkan:

  • Resistensi antibiotik, di mana bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan.
  • Gangguan pencernaan seperti diare.
  • Alergi atau efek samping lain yang tak diinginkan.

4. Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Batuk Pilek?

Fokus pada perawatan mandiri seperti:

  • Istirahat cukup.
  • Minum air hangat.
  • Konsumsi buah-buahan kaya vitamin C.
  • Gunakan obat pereda gejala sesuai kebutuhan, seperti paracetamol atau dekongestan.

Ingat, antibiotik bukan solusi untuk semua jenis penyakit. Lebih baik konsultasi ke dokter daripada menebak-nebak sendiri.

Sumber:

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti diagnosis medis. Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan petunjuk dokter.

Update Lainnya