Ascendia Project- FKKMK UGM Gelar Konser Amal Peduli Disabilitas

Founder yang juga CEO Ascendia Project Faiz Alauddien Reza Mahardhika saat jumpa pers. (Foto,istimewa/ala

YOGYAKARTA (KebumenUpdate.com) – Kebumen memiliki 12.000 penyandang disabilitas sesuai data statistic tahun 2018. Lebih dari 90% penyandang disabilitas tersebut tidak memiliki pekerjaan.

Selain itu, kebutuhan mendasar dan hak para penyandang disabilitas tersebut juga belum mendapatkan perhatian sepenuhnya dari pemerintah daerah setempat.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan penyandang disabilitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggandeng Ascendia Project, sebagai pusat pelatihan disabilitas, akan menggalang dana melalui konser amal untuk membantu pembangunan kota difabel di Kebumen yang diinisiasi oleh alumnus FK-KMK UGM, dokter Faiz Alauddien Reza Mahardhika yang juga CEO Ascendia Project.

Baca Juga: Ascendia Goes to Office: Membuka Border antara Disabilitas dan Non Disabilitas

Konser amal akan digelar di The Rich Jogja Hotel, Sabtu (21/9) pukul 18.30 wib dan dimeriahkan oleh artis ibukota Raisa, Katon Bagaskara, dan Lilo – Kla Project.

“Konser amal ini bertujuan untuk; pertama, membantu pembangunan kota difabel yang diberdayakan oleh Alumni FK-KMK UGM. Kedua, membantu renovasi pembangunan disability center bagi penyandang disabilitas. Ketiga, membantu terciptanya kehidupan yang layak dan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas,” ujar Ketua Panitia dokter Agung Widianto SpB.

Dokter Reza menambahkan, stigma negatif masih melekat pada para penyandang disabilitas. Sampai saat ini para penyandang disabilitas masih dipandang sebagai kelompok yang tidak berdaya, tidak bisa bekerja, merepotkan dan tidak produktif.

Baca Juga:  Dokter Faiz Alauddien Reza Mardhika, Berjuang Berdayakan Disabilitas

Ascendia Project menjadi salah satu lembaga nirlaba yang perlahan-lahan ingin menghilangkan stigma penyandang disabilitas tersebut. Melalui programnya, Ascendia Project berupaya membimbing dan mengasah keterampilan para penyandang disabilitas agar bisa mandiri dan berdaya.

Seperti bimbingan pada penyandang tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan tuna grahita, hingga dapat bekerja secara layak dan tetap mendapat pendampingan.

Tidak adanya pendidikan pra-sekolah juga disinyalir menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para penyandang disabilitas terlambat mengakses pendidikan.

Baca Juga: Supermodel Cantik Ini Mentori Disabilitas Belajar Modelling, Bagaimana Keseruannya?

Oleh karenanya, pada tahun ini, rencananya program ini juga akan merenovasi pembangunan disabilitas center untuk para penyandang disabilitas agar mereka bisa mengakses pendidikan dengan lebih baik.

Pemberdayaan tersebut juga akan diperluas di area Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Harapannya, melalui beragam program tersebut, para penyandang disabilitas bisa bekerja, serta memiliki kehidupan yang layak.

Wakil Dekan Bidang Alumni dan Kerjasama FK-KMK UGM dr Mei Neni Sitaresmi SpA (K) PhD . Selain itu, FK-KMK UGM juga akan menggelar kegiatan ‘Alumni Berbagi’ dengan menghadirkan narasumber Prof Dr Pratikno MSoc Sc, dr Hasto Wardoyo SpOGK, Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad K RI, Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG (K) MPH, dr HR Danarto SpB SpU (K), Brigjen Pol dr Musyafak, beserta dengan berbagai narasumber lain.

“Kegiatan Alumni Berbagi diharapkan mampu memberikan inspirasi pengetahuan kepada peserta untuk menentukan pemantapan jalur karier yang akan ditempuh. Juga sebagai ajang silaturahmi dan sumbangsih alumni,” ujarnya. (ndo)

Update Lainnya