
YOGYAKARTA (KebumenUpdate.com) – Dokter Faiz Allaudien Reza Mardhika berhasil meraih penghargaan sebagai Alumni Muda Berprestasi Fakultas Kedokteran UGM 2020. Dia dinobatkan atas dedikasinya memajukan disabilitas di Kabupaten Kebumen.
Dia menerima penghargaan bersama sejumlah tokoh yang juga merupakan alumni berprestasi. Yakni Dr dr Supriyantoro SpP MARS dalam kategori bidang pemerintahan, dr Risdianty Sarigih SpPD pelopor pemberdayaan masyarakat dan dr Fredy Setyawan (owner Natasha) pelopor kewirausahaan.
Penyematan dilakukan oleh Ketua Kagamadok sekaligus Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo SPOG (K), dekan Fakultas Kedokteran UGM Prof dr Ova Emilia PhD SPOG (K) saat Dies Natalis FK-KMK UGM dan Malam Penghargaan Alumni Berprestasi di Ghra Sabha Pramana (GSP) UGM, Sabtu (29/2/2020). Sedangkan penyematan pin emas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Dokter Faiz Alauddien Reza Mardhika, Berjuang Berdayakan Disabilitas
Putra sulung mantan Bupati Kebumen, Ir H Mohammad Yahya Fuad SE, merupakan dokter termuda yang mendapatkan penghargaan ini. Dokter peringkat pertama Ujian Kompetensi Dokter Indonesia se-UGM dan peringkat 10 besar nasional ini sudah berkecimpung dalam pemberdayaan disabilitas sejak tiga tahun lalu.
Sudah kali kedua bagi Preiden Direktur Tradha Group menerima penghargaan dari FK UGM. Sebelumnya dia mendapatkan penghargaan dan bantuan Rp 200 juta untuk membangun One Stop Learning Center Disablitas di Kebumen.
Sejak kuliah, dokter Reza sudah menorehkan banyak prestasi seperti menjadi asisten dosen, lima besar lulusan terbaik FK UGM periode Agustus, menjadi perwakilan dalam berbagai konferensi mewakili UGM. Seperti “Non Communicable Disease Confrence” di National University of Singapore, “Anti Aging and Gen Theraphy” di Kagoshima Jepang, “Join Cenference of Integrative Medicine” di Hongkong dan perwakilan UGM dalam Medical Olimpiade cabang Genitourinary FK se-Indonesia.
Ascendia merupakan NGO yang didirikannya mengusung tiga pilar utama yaitu pendidikan berkualitas untuk disabilitas, sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan, dan advokasi serta Informasi. Di Kebumen terdapat 13.000 disabilitas yang kondisinya memprihatinkan.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk kedua orang tua, terutama sang ayah saya yang sudah menginspirasi saya untuk terjun mengatasi permasalahan di kampung halaman,” katanya.
Dokter Reza mengaku tidak pernah terbesit, seorang putra Kebumen bisa berdiri bersama para orang-orang hebat di bidang masing-masing. Menjadi satu dari lima pemenang Alumni Berprestasi dengan kategori Alumni Muda Berprestasi merupakan sebuah Kehormatan bagi dirinya. Hal itu merupakan sebuah amanah yang besar dan Insha Allah akan diemban dengan sebaik baiknya.
“Saya berdiri di sini, bukan untuk saya sendiri, tapi saya berdiri mewakili Kebumen, mewakili 13.000 disabilitas yang sekuat mungkin akan saya perjuangkan. Mewakili Ayah saya yang akan saya lanjutkan perjuangannya untuk membangun kampung halaman saya,” katanya seperti ditulis dalam dinding Facebooknya.
Dia melajutkan,
“Saya selalu ingat kata-kita Bunda Theresa ‘Apabila kami yakin apa yg kamu lakukan adalah benar, jangan kamu takut dan jangan kamu bersembunyi. Justru menonjolah kamu di antara yang lain dan kibarkan benderamu tinggi tinggi, agar supaya orang-orang yang membutuhkan pertolonganmu tahu di mana kamu berada’.” (ndo)
News & Inspiring