Mengunjungi Sentra Kerajinan Gerabah Desa Pejagatan

Kerajinan Gerabah
Belajar membuat gerabah. (Foto: Padmo)

KUTOWINANGUN (KebumenUpdate.com) – Desa Pejagatan, Kecamatan Kutowinangun masuk dalam kawasan Geopark Kebumen. Desa yang terdiri atas  empat pedukuhan yaitu; Krajan, Karunan, Kedungsumur dan Konduran ini memiliki tradisi turun temurun yakni memproduksi kerajinan gerabah.

Warga mengolah tanah lempung dengan campuran endapan pasir tuffa yang mereka ambil dari ladang dan kebun menjadi sebuah produk kerajinan bernilai ekonomi.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Kenalkan Potensi Desa Pejagatan Melalui Lomba Kreasi Gerabah

Ya, Gerabah Pejagatan bukan sekadar barang kerajinan, melainkan cerminan kekayaan sejarah dan budaya. Di balik setiap tanah yang dibentuk menjadi cobek, mangkuk, piring rintik, kendil, mangkok, kendi, cangkir, pengaron dan padasan serta bentuk dan produk lain tersemat kisah yang panjang.

Proses dan Tahapan Pembuatan Gerabah
Kerajinan Gerabah
Menghaluskan gerabah yang sudah kering. (Foto: Padmo)

Proses pembuatan gerabah dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain; persiapan bahan baku dan alat, pembuatan adonan tanah liat, pengolahan dan pencetakan atau pembentukan secara manual, pengeringan, finishing bentuk, dan pembakaran.

Gerabah Pejagatan dikenal sebagai gerabah anti racun yang berwarna hitam alami. Warna hitam  alami gerabah diperoleh dari hasil pembakaran yang menggunakan daun bambu.

Pos terkait