
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Meskipun tidak lagi menjadi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kebumen, Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH tetap berkomitmen membantu penanganan pandemi Corona.
Salah satu komitmen Arif Sugiyanto adalah menyumbangkan seluruh gaji ditambah tunjangan sebagai Wakil Bupati Kebumen selama setahun untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di kabupaten berslogan Beriman ini.
Jika ditotal, uang yang disumbangkan untuk membantu penganan wabah Corona sebesar Rp 325 juta. Bantuan tersebut disalurkan melalui Gugut Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Baznas Kebumen dan Lembaga Amil Zakat yang lain seperti Laziznu dan Lazismu.
Arif Sugiyanto menjelaskan bahwa keprihatinan terhadap wabah corona membuatnya tergerak untuk menyumbangkan gajinya untuk penanganan di Kebumen. Arif juga menyampaikan keprihatinannya karena begitu banyak warga terdampak dari pandemi Covi-19. Baik secara mental maupun ekonomi.
“Saya akan berusaha semampunya untuk bisa membantu untuk mengatasi hal ini. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa sembako untuk warga kurang mampu,” ujar Arif Sugiyanto saat menyerahkan bantuan alat rapid test kepada Kepala Dinas Kesehatan dr Dwi Budi Satrio MKes di Rumdin Wabup, Jumat (3/4/2020).
Dia menambahkan bahwa masyarakat harus dikuatkan tidak hanya dari sisi mental maupun imunitas tubuh agar terhindar dari Covid-19.
“Hal lain yang juga sangat penting adalah penguatan ekonomi,” tegas Arif Sugiyanto.
Dalam kesempatan itu, Arif Sugiyanto menyerahkan bantuan rapid test sejumlah 400 unit. Alat yang cukup sulit diperoleh saat ini itu dibeli dari uang pribadinya. Alat itu selanjutnya sepenuhnya diserahkan Dinas Kesehatan untuk dipergunakan.
“Selain kepada pasien dalam pengawasan juga untuk petugas yang berada di garda depan menangani pasien Covid-19,” ujar Arif yang turut dicek menggunkan rapid test dan masih menunggu hasilnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dokter Dwi Budi Satrio menyampaikan terimakasih kepada Wabup Kebumen yang telah membantu 400 alat rapid test dari dana pribadi. Jumlah itu akan menambah 505 alat rapid test bantuan dari Provinsi Jateng yang sudah datang sebelumnya.
“Selain harga rapid test yang masih tinggi yakni sekitar Rp 250.000 satu unitnya, barangnya juga masih sulit diperoleh,” ujarnya. (ndo)
News & Inspiring