
SEMARANG (KebumenUpdate.com) – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menuntut para kepala desa menjadi problem solver atas persoalan yang dialami warga dan lingkungannya. Secara blak-blakan, ia meminta kades ngurusi tukang ngarit (pencari rumput), randa (janda) hingga saluran air yang bermasalah ke lahan sawah.
Tak boleh ada jarak antara kades dengan warganya. Kedekatan pemimpin dengan yang dipimpin akan menjadi sarana mengetaui problem dan menyelesaikannya. Hal itu sejalan dengan tagline “Ngopeni dan Nglakoni” Jawa Tengah.
“Di desa yang tukang ngarit sapa (siapa)? Harus tahu. Sing menggembala kambing sapa? Ada warganya janda yang harus disantuni harus tahu, irigasi macet harus tahu. Lalu diberikan solusi, itu namanya ngopeni nglakoni,” kata Ahmad Luthfi saat memberikan arahan di Sekolah Antikorupsi di GOR Indoor Jatidiri Kota Semarang, Selasa, 29 April 2025.
Selanjutnya, dalam membangun desa, Pemprov Jateng memperlakukan semua desa secara sama dan adil. Salah staunya dengan memberikan bantuan keuangan Rp 1,2 triliun pada 2025.
Untuk itu, tugas berikutnya Kades harus segera mungkin menggerakkan potensi-potensi desanya. Mulai dari desa wisata, petani zilenial dan milenial, menggarap produk unggulan desa, mengawal lumbung desa, koperasi merah putih, hingga pelayanan kesehatan warga desa.
News & Inspiring