200 Mantan Kepala Desa Rapat Koordinasi dengan Bupati

SRUWENG (KebumenUpdate.com) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih menggelar rapat koordinasi dengan para mantan kepala desa. Setidaknya ada 200 kepala desa yang hadir dalam rakor yang berlangsung di Rumah Makan Yunani, Sruweng, Selasa 3 September 2024.

“Rapat kali ini untuk menyatukan persepsi dan menjalin silaturahmi antara pemerintah daerah dengan para mantan kepala desa. Mengapa ini perlu dilakukan, karena untuk membangun Kebumen perlu kebersamaan dan masukan dari berbagai pihak, termasuk para manten ini,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Jalani Pemeriksaan Kesehatan Lebih dari 10 Jam, Masing-masing Bakal Pasangan Calon Telah Dikembalikan ke KPU

Menurutnya, meski mereka sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala desa. Namun keberadaan mereka tidak boleh dilupakan, tanpa ada perhatian dari pemerintah. Sebab, bagaimanapun para mantan ini pernah berjasa dalam membangun desa dan bersinergi dengan Pemda.

“Jadi ibarat kata, tidak boleh ada istilah habis manis, sepah dibuang. Bagaimana pun mantan ini pernah berjasa dalam membangun desa. Membangun desa sama saja membangun kabupaten, provinsi, dan juga negara. Karena itu kesejahteraan mereka perlu diperhatikan,” terangnya.

Bentuk perhatian pemerintah salah satunya adalah pemberian jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan yang ditanggung Pemda. Kemudian, diberikan uang pesangon, serta pemberian insentif bagi kades yang wilayahnya tidak punya bengkok.

“Kalau selama ini kan kades yang tidak memiliki bengkok kan tidak ada gantinya. Nah ini harus kita pikirkan, sekarang tidak boleh ada lagi. Desa yang tidak punya bengkok, kadesnya juga harus diberikan insentif, sebagai gantinya. Ini lebih pada asas keadilan,” terangnya.

Tak hanya itu, Bupati juga menginginkan para kades yang sudah memasuki masa pensiun agar diadakan upacara pisah sambut dengan pedang pora sebagai bentuk penghormatan. Hal ini sudah dilakukan oleh Pemkab Kebumen kepada para PNS yang sudah pensiun.

Menurut Bupati, semua itu bisa dilakukan asal ada komunikasi yang baik antara para manten dengan pemerintah.

“Tanpa ada komunikasi yang baik, kan kita tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka. Forum seperti menjadi bagian dari serap aspirasi mendengarkan keluhan mereka,” ucapnya.

Pos terkait