
Di Indonesia, banyak orang menghadapi masalah kurang tidur akibat tekanan pekerjaan, penggunaan gadget berlebihan, atau gaya hidup yang tidak sehat. Padahal, tidur yang cukup adalah kebutuhan dasar tubuh.
Kurang tidur dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, bahkan meningkatkan risiko depresi. Dalam publikasinya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Tengah https://idikablomboktengah.org menegaskan pentingnya pola tidur sehat sebagai salah satu pilar kesehatan mental.
Dampak Kurang Tidur
Data dari National Sleep Foundation menyebutkan bahwa orang dewasa membutuhkan 7–9 jam tidur berkualitas setiap malam. Kurang tidur berdampak pada berkurangnya kemampuan otak untuk fokus, memproses informasi, dan mengingat.
Mengutip sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychiatry, yang menyebutkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko depresi hingga 25% dan memperburuk gejala gangguan kecemasan. Selain itu, kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan hormon seperti kortisol, yang memperburuk stres dan mengganggu kesehatan mental.
Solusi utama adalah membangun pola tidur yang konsisten dengan beberapa langkah praktis, seperti:
Penelitian yang dirangkum menunjukkan bahwa individu yang tidur cukup memiliki tingkat produktivitas dan suasana hati yang lebih baik. Studi dari American Psychological Association juga menemukan bahwa tidur cukup membantu menurunkan tingkat stres hingga 30%.
Jika Anda merasa sering mengalami insomnia atau tidak merasa segar meski sudah tidur, IDI menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi profesional dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan memberikan solusi yang sesuai.
Tidur berkualitas bukan hanya untuk mencegah rasa lelah, tetapi juga menjadi dasar kesehatan mental. Segera hubungi tenaga medis atau dokter untuk mendapatkan panduan pola tidur yang sehat sesuai dengan kebutuhan Anda.
News & Inspiring