Terpesona Pada Indahnya Senja Pantai Surumanis

Mulut Goa Lawa menambah keindahan sunset. Foto via @firman_saksono

SETELAH sibuk beraktifitas selama sepekan, tidak ada salahnya menghabiskan akhir pekan untuk memanjakan diri sendiri. Untuk sementara, lupakan pekerjaan, tugas kuliah maupun sekolah. Nikmati liburan dengan hal-hal yang menyenangkan.

Pergi ke pantai bisa menjadi pilihan mengisi akhir pekan. Di Kebumen banyak sekali pilihan pantai yang sangat asyik untuk dikunjungi. Kebumen memilik garis pantai sepanjang 57,55 kilometer, membentang dari Kecamatan Mirit di sisi timur berbatasan dengan Purworejo sampai Kecamatan Ayah di bagian barat yang berbatasan dengan Cilacap.

Bacaan Lainnya

Delapan kecamatan dari 26 kecamatan di kabupaten berslogan “Beriman” ini memiliki kawasan pesisir. Adapun kecamatan yang paling banyak memiliki pantai yang indah adalah Kecamatan Ayah. Berbeda dengan pantai-pantai di kecamatan lain yang datar, pantai di Kecamatan Ayah sebagian besar berada di balik batu karang. Mengunjungi pantai-pantai itu laksana menyaksikan cuilan surga yang ada di bumi.

Jika dahulu orang hanya  mengenal Pantai Logending, saat ini setiap desa di  pesisir selatan berlomba-lomba mempromosikan pantai yang mereka miliki. Sejumlah pantai yang dahulu tak dikenal, saat ini menjadi destinasi baru wisatawan.

Di Desa Pasir, selain Pantai Pasir terdapat sejumlah pantai yang cukup diminati wisatawan seperti Pantai Watubale, Pantai Lampon dan yang saat ini sedang naik daun adalah Pantai Surumanis.

Pantai Surumanis bisa dikatakan objek wisata baru. Berada di sebelah barat Pantai Lampon yang sudah lebih dahulu dikenal, Pantai Surumanis baru mulai dikenal sejak pertengahan 2017. Meski begitu, pesona keindahannya sudah memikat para wisatawan.

Suruh Manis

Menikmati golden sunset Pantai Surumanis, foto via @ferisuminar

Nama Surumanis konon berasal dari bahasa Jawa, persisnya dari kata suruh dan manis atau daun sirih yang memiliki rasa manis. Nama Surumanis berkaitan dengan tradisi wanita Jawa zaman dahulu yakni nginang dengan menggunakan daun sirih.

“Nah saat memetik daun sirih yang berada di bibir pantai, daun suruh itu berasa manis. Sejak itu tempat ini dijuluki Surumanis,”  ujar Siman salah satu pengelola Wisata Pantai Surumanis.

Dari cerita yang berkembang di masyarakat, lokasi ini dulu merupakan penambangan garam pada masa kolonial Belanda. “Beberapa bulan lalu sempat ditemukan pecahan gerabah sisa penambang garam pada masa lalu,” imbuh Siman.

Selfie dengan latar belakang after sunset. Foto via @ondosupriyanto

Bisa dibilang, pantai ini merupakan paket komplet karena memiliki bukit sekaligus pantai yang luas. Keindahan pantai ini bisa dinikmati dari berbagai penjuru. Baik dari atas bukit dengan pemandangan laut lepas dengan birunya langit atau sembari berjalan di pinggir pantai juga tak kalah indahnya.

Istimewanya pantai ini bisa dinikmati kapan saja, baik pagi saat matahari terbit (sunrise) maupun saat matahari tenggelam (sunset). Bagi yang suka narsis, pengelola menyediakan wahana baru seperti replika burung elang, rumah pohon, jembatan setengah lingkaran, serta goa yang berhadapan langsung dengan laut.

Pengunjung juga bisa menikmati kuliner terdiri dari lontong sayur, pecel, dan mendoan hangat serta berbagai minuman segar yang disajikan para pedagang yang berada di pinggir pantai. Harganya pun cukup ramah di kantong. Mulai dari Rp 2.000-Rp 10.000. (nin)

Pos terkait