Untuk Tingkatkan Layanan, 7 BUMD di Kebumen akan Terima Kucuran Dana Segar Rp81 Miliar

Rapat Dengar Pendapat Umum (Public Hearing) Pansus III DPRD Kabupaten Kebumen pembahas Raperda tentang Penyertaan Modal pada BUMD Kabupaten Kebumen. (Foto: Hari)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk memperkuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terlihat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (Public Hearing) yang digelar Pansus III DPRD Kebumen, Kamis 8 Mei 2025.

Tak tanggung-tanggung, dana lebih dari Rp81 miliar direncanakan akan digelontorkan sebagai penyertaan modal untuk tujuh BUMD terpilih. Langkah strategis ini diharapkan menjadi katalisator peningkatan layanan publik dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Rapat dipimpin Ketua Pansus III Dwi Alhadi serta dihadiri perwakilan eksekutif seperti Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, pimpinan OPD, camat, lurah/kepala desa, pimpinan seluruh BUMD se-Kebumen, akademisi, pelaku usaha, dan awak media.

Diketahui suntikan dana segar akan menjadi modal penggerak bagi BUMD untuk mengembangkan sayap usaha, memperkokoh struktur finansial, serta menjalankan amanah pembangunan untuk periode 2026-2030.

Sebelum rencana penambahan modal ini, Pemerintah Kabupaten Kebumen tercatat telah menyuntikkan dana sebesar Rp162.649.147.118 kepada berbagai BUMD hingga Tahun Anggaran 2024. Distribusi dana tersebut meliputi:

  •  PT BPR Bank Kebumen: Rp15.500.000.000
  •  PT Luk Ulo Farma: Rp3.106.500.000
  •  PT BPR BKK Kebumen: Rp19.200.000.000
  •  Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa: Rp49.961.647.118
  •  PT Aneka Usaha: Rp5.000.000.000
  •  PT Bank BPD Jateng: Rp66.710.000.000
  •  PT BPR BKK Jateng: Rp3.020.000.000
  •  PT PRPP Jateng: Rp151.000.000

Dalam rancangan pasal 5, terungkap alokasi detail penambahan modal senilai Rp81.114.000.000 untuk periode 2026-2030, dengan rincian:

  •  PT BPR Bank Kebumen: Rp5.000.000.000
  •  PT Luk Ulo Farma: Rp7.500.000.000
  •  PT BPR BKK Kebumen: Rp10.000.000.000
  •  Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa: Rp15.000.000.000
  •  PT Aneka Usaha: Rp12.500.000.000
  •  PT Bank BPD Jateng: Rp28.894.000.000
  •  PT BPR BKK Jateng: Rp2.220.000.000
  •  PT PRPP Jateng: Tidak mendapatkan alokasi penambahan modal

“Tujuh BUMD ini yang diajukan untuk penyertaan modal,” tegas Ketua Pansus III, Dwi Alhadi.

Partisipasi aktif masyarakat dalam rapat ini memunculkan berbagai aspirasi penting. Apotek Luk Ulo misalnya, mengajukan diri untuk bertransformasi menjadi Pedagang Besar Farmasi (PBF) demi kelancaran pasokan obat. Sementara itu Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa didorong untuk lebih meningkatkan respons aduan.

Termasuk sektor perbankan diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi layanan, terutama dalam proses penggajian dan pencairan dana.

Di kesempatan ini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Sri Kuntarti, menjelaskan bahwa dari delapan BUMD yang dimiliki Kebumen, tujuh di antaranya dinilai layak menerima tambahan modal.

“Penyertaan modal ini memiliki peran krusial dalam mengembangkan usaha, memperkuat modal, dan menjalankan penugasan pemerintah daerah, yang pada akhirnya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Namun Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Sekda, Purnowati, memberikan catatan khusus terkait PT PRPP Jateng.

“Karena kinerja keuangan yang terus merugi, kami tidak merencanakan penambahan modal untuk PRPP Jateng,” jelasnya.

Adapun data dividen yang berhasil disetorkan BUMD kepada kas daerah selama periode 2021-2025 juga menjadi sorotan positif, dengan total mencapai puluhan miliar rupiah:

Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa: Rp13.703.000.000

  • PT BPR Bank Kebumen: Rp5.490.000.000
  • PT Luk Ulo Farma: Rp1.024.000.000
  • PT Aneka Usaha (Tahun 2025): Rp501.000.000
  • PT BPR BKK Kebumen: Rp17.630.000.000
  • PT Bank BPD Jateng: Rp66.958.000.000
  • PT BPR BKK Jateng: Rp588.000.000

Sesi diskusi interaktif antara peserta dan perwakilan BUMD memunculkan sejumlah usulan dan pertanyaan konstruktif:

  • Asosiasi UMKM: Mengadvokasi agar air minum kemasan “Oxymine” produksi PDAM Tirta Bumi Sentosa menjadi pilihan utama dalam kegiatan dinas.
  • Transparansi CSR: Desakan agar penyaluran dana CSR BUMD lebih mudah diakses dan tidak berbelit-belit.
  • Peningkatan Layanan Perbankan: Harapan agar Bank BPD Jateng meningkatkan kualitas layanan, terutama mengatasi antrean panjang bagi perangkat desa.
  • Akuntabilitas Kinerja: Usulan agar BUMD menyampaikan laporan kinerja tahunan secara terbuka.
  • Optimalisasi Layanan Kesehatan: Terungkap kendala ketersediaan obat di Apotek Luk Ulo untuk Puskesmas Buluspesantren 1 pada tahun 2024, serta harapan perluasan layanan menjadi 24 jam dan akses melalui e-katalog setelah menjadi PBF.
  • Evaluasi Tarif dan Respons Cepat PDAM: Pertanyaan mengenai kenaikan tarif air dan permintaan respons yang lebih cepat terhadap keluhan pelanggan PDAM.

Rapat dengar pendapat ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Kebumen untuk merumuskan kebijakan yang akan memperkuat peran BUMD sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan peningkatan kualitas layanan publik.

Dengan suntikan modal yang signifikan dan masukan konstruktif dari berbagai pihak, diharapkan BUMD di Kebumen dapat semakin berdaya saing dan memberikan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Suka menulis, membaca dan berpetualang.

Update Lainnya