KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Pelaksanaan salat Idul Fitri di Alun-alun Kebumen, Karanganyar dan Gombong ditiadakan. Adapun Salat Idul Fitri hanya dilaksanakan di masjid saja.
Keputusan itu diambil dalam rapat koordinasi yang dipimpin Asisten 2 Sekda Kebumen Drs Nugroho Tri Waluyo didampingi Kasatlantas Polres Kebumen dan perwakilan dari Kodim 0709 serta perwakilan OPD dan Camat Kebumen, Karanganyar serta Gombong di Ruang Rapat Setda, Senin 10 Mei 2021.
1. Zona Merah Tidak Boleh Gelar Salat Id
Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH saat wawancara usai salat tarawih di Masjid Miftahul Huda Desa/Kecamatan Poncowarno, Senin malam juga menyampaikan bahwa Pemkab hanya mengizinkan salat Idul Fitri untuk zona hijau dan zona kuning. Sedangkan untuk wilayah yang masuk zona merah, tidak diperbolehkan.
“Pemkab hanya mengizinkan salat idul fitri untuk zona hijau dan zona kuning. Kita punya satgas kabupaten, kecamatan dan desa. Ada desa yang dilarang melaksanakan salat jamaah karena di desa tersebut masih zona merah. Potensi kerawanan tersebut langsung koordinasi dengan forkompincam, alim ulama dan tokoh masyarakat,” jelas Bupati Arif Sugiyanto seperti dikutib dari laman resmi Pemkab Kebumen kebumenkab.go.id.
2. Memperpendek Khotbah dan Meniadakan Salaman
Arif juga menjelaskan untuk pelaksanaan salat id, diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Termasuk himbauan pada ta’mir masjid untuk memperpendek khotbah dan tidak ada aktivitas bersalam-salaman/halal bihalal.
“Prokes harus dilaksanakan dengan baik, tidak boleh berdesakan, kalau tidak muat harus di luar. Takmir masjid harus menerapkan prokes, ketika masyarakat hadir tidak pakai masker diminta kembali,” ujarnya.
Kemudian pihaknya meminta kepada takmir masjid untuk mempersingkat khotbah. Selesai tidak ada salam-salaman atau halal bihalal. Karena cukup rawan terjadi penumpukan atau antrian pada saat akan bersalam-salaman.
“Kita menjaga jangan sampai ada yang terpapar, OTG, yang lain tidak tahu, maka akan terjadi cluster Idul Fitri,” ujarnya.
3. 6.000 Lebih Warga Kebumen Mudik dari Perantauan
Arif Sugiyanto juga menyampaikan keprihatinannya karena ada salah satu dari pemudik yang dinyatakan reaktif dan saat ini tengah menjalani karantina.
“Jumlah masyarakat Kebumen ada 6.000 lebih yang kembali dari perantauan (mudik). Kemarin ditemukan ada satu yang reaktif ini menjadi suatu keprihatinan, dan saat ini dikarantina,” jelasnya.
Bupati juga menyampaikan kekhawatirannya jika sampai ada yang lolos jika ada masyarakat yang positif namun berada di kerumunan. Namun menurutnya Pemkab bersama pihak terkait akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan/sterilisasi di Alun-alun Kebumen.
4. Pemkab akan Semprot Sekitar Alun-alun
“InsyaAllah, Polres, Kodim dan Pemkab akan melaksanakan penyemprotan di sekitar Alun-alun. Karena diperkirakan Alun-alun akan dijadikan tempat salat Idul Fitri ketika Masjid Kauman tidak muat akan melebar sampai ke Alun-alun. Secara spesifik salat Id d Kauman dan Alun-alun tidak ada. Tapi kita mengantisipasi apabila di Masjid Kauman tidak muat,” tegas Bupati.
Sementara itu, terkait pengelolan zakat, Bupati menyampaikan bahwa untuk pengumpulan hingga pendistribusian telah diatur sedemikian rupa untuk menghindari kerumunan dan bisa sampai ke tangan penerima.
“Untuk zakat Kades sudah melaporkan akan dibagi lima bagian dan langsung ditasharufkan. Intinya menghindari kerumunan. Untuk menjaga alim ulama dan semua,” pungkasnya. (dp)