KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Pada bulan suci Ramadan, selain wajib untuk berpuasa, seluruh umat Islam juga wajib untuk membayar zakat fitrah. Zakat fitrah ini bertujuan untuk memberikan makan kepada fakir miskin sekaligus juga untuk membersihkan diri dari perbuatan dosa yang telah dilakukan selama berpuasa Ramadan.
Sesuai ajaran Islam kewajiban membayar zakat fitrah sebesar 1 sho’ makanan pokok/beras.
Untuk memberikan panduan kepada masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menerbitkan surat edaran Nomor: 2415/Kk.11.05/7/BA.03.2/04/2022 tentang pemberitahuan besaran zakat fitrah tahun 1443 H/2022 M. Surat ditandatangani oleh Kepala Kantor Kemenag Kebumen Ibnu H Asaddudin SAg MPd.
Baca Juga: Setiap Minggu Selama Ramadan, Masjid Darussalam Bagikan 700 Takjil dan Sembako
Berikut daftar harga beras dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Koperasi dan UKM Kebumen tanggal 5 April 2022 Nomor: 511.1/2577;
Jenis beras harga per Kg (Rp)
Beras Rojolele 13.000
Beras Metikwangi 12.000
IR 64 (Kw Medium) 9.500
Besaran zakat sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Kankemenang Kabupaten Kebumen, MUI Kebumen, ormas Islam NU dan Muhammadiyah Kebumen yaitu 1 sho’ beras Rojolele 2,85 kg, beras metikwangi 2, 85 kg, beras IR 64 (Kw Medium) 2,75 kg.
Jadi besaran zakat fitrah tahun 144H/2022 M sebagai berikut;
Jenis Beras Besaran Zakat/kg Harga/Kg (Rp) Besaran Zakat/1 sho’ Dibulatkan
Beras Rojolele 2,85 kg 13.000 37.050 37.500
Beras Metikwangi 2,85 kg 12.000 34.200 24.500
Ir 64 (kw Medium) 2,75 kg 9.500 26.125 26.500
Merujuk kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah ada tiga syarat seseorang wajib membayar zakat fitrah.
Pertama, Islam. Seorang yang tidak beragama Islam tidak wajib baginya membayar zakat fitrah. Menurut para ulama, alasan Islam menjadi syarat bagi wajibnya membayar zakat fitrah adalah karena zakat fitrah termasuk ibadah yang ditujukan untuk orang yang beragama Islam. Sebagai sarana membersihkan diri dari perbuatan dosa dan kelalaian yang telah dilakukan selama berpuasa di bulan Ramadan.
Kedua, merdeka. Budak tidak wajib membayar zakat fitrah karena dia berada dalam kekuasaan orang lain.
Ketiga, mampu membayar zakat fitrah. Mereka yang memiliki makanan yang lebih untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungannya pada hari Idul Fitri dan malamnya wajib membayar zakat fitrah.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki makanan lebih pada malam dan hari Idul Fitri, tidak wajib baginya membayar zakat fitrah. Dia tidak perlu berhutang untuk membayar zakat fitrah.