Tanah Kas Desa Diusulkan untuk Kemakmuran Warga Miskin, Ini Kata Bupati dan Wabup Kebumen

Tim peneliti AKATIGA dan Formasi foto bersama Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. (Foto: Istimewa)
Tim peneliti AKATIGA dan Formasi foto bersama Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Tim peneliti dari Pusat Analisis Sosial AKATIGA Bandung bersama Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kebumen melakukan audiensi kepada Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH.

Audiensi itu merupakan rangkaian untuk memperoleh informasi sekaligus dukungan kebijakan dari kepala daerah. Sehingga hasil penelitian yang dilakukan bisa memberikan kontribusi kebijakan dalam upaya menanggulangi kemiskinan.  Yakni melalui perluasan akses pengelolaan tanah kas desa bagi warga miskin, kelompok muda usia produktif yang menganggur dan warga marjinal lainnya.

Bacaan Lainnya

Sehingga manfaat tanah kas desa khususnya yang non bengkok benar-benar dimanfaatkan untuk kemakmuran warga kurang mampu.

Penelitian Ketenagakerjaan dan Akses Pasar

Lembaga yang didirikan oleh sekelompok peneliti ilmu sosial ITB dan IPB tahun 1991 tersebut melakukan beberapa penelitian di Kebumen bekerja sama dengan Formasi. Selain pengelolaan tanah kas desa yang sudah berjalan terlebih dahulu, saat ini mulai dilakukan assessment untuk penelitian berkait dengan ketenagakerjaan sektor pertanian, dan perluasan akses pasar.

Selama lebih kurang satu minggu ini tim peneliti menggali banyak informasi mulai dari unsur pejabat di dinas terkait sampai dengan unsur pemerintahan desa, masyarakat miskin, pemuda pengangguran, ruang-ruang kesempatan kerja serta kondisi pasar untuk transaksi jual beli hasil pertanian.

Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi bagian kebijakan dalam RPJMD Kebumen mendatang. Karena dari penelitian ini banyak ditemukan praktik-praktik baik oleh desa-desa di Kebumen.

Bupati dan Wabup Setujui Hasil Penelitian

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Wakil Bupati H Arif Sugiyanto SH di secara terpisah pada prinsipnya sangat menyetujui pengelolaan tanah kas desa (TKD) ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, dan mengurangi angka pengangguran usia muda produktif.

Didampingi Asisten I Setda Kebumen Drs Hery Setyanto dan Kepala Dispermades P3A Drs Frans Haidar MPA, Yazid Mahfudz mengapresiasi tim peneliti AKATIGA yang telah bekerjasama dengan Formasi Kebumen untuk berkomitmen melakukan studi dan membantu Pemkab Kebumen mengatasi berbagai problem kemiskinan.

Terutama kepedulian Formasi yang selama ini mengajari desa-desa untuk membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin dan kelompok muda marjinal.

Bupati Yazid Mahfudz menyetujui hasil penelitian ini dijadikan dasar untuk menyusun Peraturan Bupati berkait dengan tata kelola tanah kas desa. Sehingga desa-desa di Kebumen yang memiliki tanah kas desa, khususnya tanah kemakmuran dapat benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat miskin sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di desa-desa.

Wabup Dukung AKATIGA dan Formasi
Tim peneliti AKATIGA dan Formasi foto bersama Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. (Foto: Istimewa)
Tim peneliti AKATIGA dan Formasi foto bersama Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. (Foto: Istimewa)

Secara terpisah, H Arif Sugiyanto SH menyambut baik dan berterima atas kerja-kerja penelitian tim AKATIGA Bandung yang bekerjasama dengan Formasi Kebumen. Pada prinsipnya pihaknya mendukung apa yang telah dan sedang dikerjakan oleh AKATIGA dan Formasi.

“Pesan saya khusus untuk pengelolaan tanah kas desa agar dalam setiap tahapan pembahasannya melibatkan aktif perwakilan dari kepala desa, perangkat desa dan unsur lain yang memegang peranan penting di desa soal pengelolaan tanah kas desa. Karena kewenangan pengelolaan tanah kas desa menjadi kewenangan desa dan kondisi desa satu dengan yang lainnya beragam,” imbuhnya di Rumah Dinas Wakil Bupati Kebumen.

Arif Sugiyanto berpesan agar hasil dari penelitian ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan para petani miskin, kelompok muda usia produktif yang masih menganggur yang rata-rata lulusan SD-SMA melalui peningkatan kualitas produksi dan akses pemasaran.

“Pemkab Kebumen terus memberikan perlindungan dan fasilitas dalam upaya mengembangkan sektor ekonomi pertanian baik pangan maupun non pangan yang menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat Kebumen,” tegasnya seraya mendukung langkah Formasi dan AKATIGA untuk mendorong kemandirian desa.

Tim Peneliti Dibagi Tiga Kelompok

Yusuf Murtiono dari Formasi menjelaskan bahwa selama di Kebumen tim Peneliti AKATIGA terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama kelompok tata kelola TKD, kedua kelompok ketenagakerjaan dan kelompok ketiga yang berkait dengan pasar.

Masing-masing kelompok didampingi dari tim Formasi. Dari hasil wawancara langsung tersebut selanjutnya akan diolah menjadi bahan awal untuk ditulis sebagai kertas kebijakan

Tim peneliti AKATIGA di bawah komando Aprilia Ambarwati dan Nofalia Nurfitriani ditemani anggota tim peneliti yaitu Rahmad Efendi, Charina, Hilda Arum Nurbayyanti, Fadhli Ilhami, Herlina Wati. Sedangkan dari tim Formasi yang mendampingi secara bergantian terdiri atas Gunung Wiryanto, Fuad Habib, Bintang Bawono, Jaswati, Eti Rochanah, RG Ambarsari, M Safi’il Anam, Ikhsanudin dan Ibnu Muallif.

“Harapannya hasil kasar nantinya bisa agak dipercepat sehingga dapat dijadikan input saat menyusun rancangan taknokratis RPJMD periode 2021-2025,” tandasnya. (smn)

Pos terkait