KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Panjangnya daftar tunggu haji reguler hingga 30 tahun membuat banyak umat Islam yang tergiur oleh iming-iming haji tanpa antre.
Fenomena haji tanpa antre memang menarik minat banyak calon jemaah. Namun, di balik iming-iming keberangkatan yang lebih cepat, terdapat sejumlah persoalan serius mulai dari kasus penipuan, penggunaan visa tidak resmi, buruknya kualitas layanan, hingga risiko keamanan.
Baca Juga: Permudah Jalan ke Tanah Suci, Arisan Umroh Jadi Solusi
Hal itu terungkap dalam Talkshow Kupas Tuntas Haji Tanpa Antre yang dilaksanakan oleh Robbani Tour and Travel bekerjasama dengan Forum Komunikasi KBIHU dan Travel di Kebumen. Talkshow berlangsung di Grand Kolopaking Kebumen, Minggu 18 Juli 2024.
Hadir narasumber H Suparyono SE, praktisi haji, CEO Robbani dan Direktur Jaya Mas Tour dan Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kebumen Dra Hj Suwaibatul Aslamiyah MAg. Talkshow diikuti oleh pelaku travel haji dan umroh, marketing haji dan umroh serta calon jemaah haji.
Jenis-jenis Visa Haji dan Problematikanya
Dalam kesempatan itu, Suparyono mengenalkan jenis-jenis visa haji dan problematikanya. Mulai dari visa haji reguler, visa haji khusus, visa furoda, visa expatriat (untuk TKA di Saudi pemilik iqomah atau KTP sementara) dan jalur PJTKI kerjasama dengan perusahaan Saudi.
“Karena tergiur iming-iming haji tanpa antre, banyak berangkat berhaji ternyata menggunakan visa nonhaji. Haji model ini difatwa haram hingga dicekal 10 tahun tidak boleh masuk Saudi,” ujarnya.