
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Hingga akhir Oktober 2023 musim kemarau masih belum juga berakhir. Bahkan kekeringan juga semakin meluas. Warga yang tinggal di perbukitan di Kebumen mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen pada awal September 2023, dampak kekeringan hanya terjadi di 16 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan hingga 24 Oktober 2023 kekeringan melanda di 67 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Kecamatan Karanggayam merupakan daerah yang cukup parah terdampak kekeringan. Total 13 desa yang mengalami krisis air meliputi Desa Kalirejo, Pagebangan, Karangmaja, Gunungsari, Penimbun, Logandu, Giritirto, Clapar, Wonotirto, Selogiri, Kebakalan, Ginandong, Desa Glontor.
Baca Juga: Kekeringan, Warga Giritirto Manfaatkan Mata Air di Hutan dan Belik Sungai Luk Ulo
Krisis air bersih salah dialami warga Dukuh Era, Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam. Sumber air yang ada di sekitar tempat tinggal mereka sudah mulai mengering. Mereka pun terpaksa harus mencari air dengan turun ke Sungai Lukulo yang berjarak sekitar 3 kilometer. Sebagian mengendarai kendaraan bermotor, tetapi ada juga yang berjalan kaki.
News & Inspiring