PAFI Pelalawan: Leptospirosis, Penyakit yang Mengintai di Musim Hujan

Image from Sciencephoto

LEPTOSPIROSIS merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira. Bakteri ini biasanya ditemukan pada urine hewan, terutama tikus. Penyakit ini sering kali disebut sebagai penyakit kencing tikus.

Leptospirosis dapat menyebabkan gejala yang mirip flu, namun jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius.

Berikut ini penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Pelalawan pafikabupatenpelalawan.org terkait penyebab, gejala, pengobatan dan cara pencegahan leptospirosis.

Penyebab Leptospirosis

  • Kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan: Ini adalah cara penularan yang paling umum. Kegiatan seperti berenang, bermain di genangan air, atau bekerja di area yang terkontaminasi urine hewan meningkatkan risiko infeksi.
  • Luka terbuka: Luka terbuka yang kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi juga dapat menjadi pintu masuk bakteri Leptospira.

Gejala Leptospirosis

Gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:

  • Fase awal: Demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot (terutama pada betis), menggigil, mual, muntah, dan mata merah.
  • Fase kedua: Gejala yang lebih serius seperti sakit kuning (jaundice), masalah pernafasan, gangguan ginjal, dan perdarahan.

Pengobatan Leptospirosis

Pengobatan leptospirosis biasanya melibatkan pemberian antibiotik. Semakin dini pengobatan diberikan, semakin baik prognosisnya. Selain pengobatan medis, pasien juga perlu banyak istirahat dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

Pencegahan Leptospirosis

Untuk mencegah leptospirosis, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Hindari kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi: Jika Anda tinggal di daerah yang rawan banjir atau sering terjadi genangan air, sebaiknya gunakan sepatu bot dan sarung tangan saat membersihkan lingkungan sekitar.
  • Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan lingkungan sekitar rumah Anda dari sampah dan genangan air untuk mencegah berkembang biak nyamuk dan tikus.
  • Lindungi diri dari gigitan hewan: Hindari kontak langsung dengan hewan, terutama tikus. Jika terpaksa berinteraksi dengan hewan, gunakan sarung tangan.
  • Vaksinasi: Meskipun belum ada vaksin leptospirosis yang secara luas tersedia, beberapa negara telah mengembangkan vaksin untuk kelompok berisiko tinggi.
  • Segera cari pertolongan medis: Jika Anda mengalami gejala leptospirosis, segera konsultasikan dengan dokter.

Penting untuk diingat bahwa Leptospirosis adalah penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini.

Update Lainnya