Pandemi Corona, Buruh Migran di Hong Kong Salurkan Ribuan Masker ke Kebumen

Salah satu Komunitas BFC membagikan masker bagi buruh migran di Hong Kong. (Foto: Istimewa)
Salah satu Komunitas BFC membagikan masker bagi buruh migran di Hong Kong. (Foto: Istimewa)

HONG KONG (KebumenUpdate.com) – Meskipun bekerja dengan aturan social distancing yang ketat, para buruh migran Indonesia (BMI) yang berada di Hong Kong ternyata memiliki kepedulian tinggi pada kondisi tanah air.

Sekitar 30 orang BMI yang bergabung dalam komunitas BMI Fitness Club (BFC) giat menggalang dana untuk memberikan bantuan kepada beberapa rumah sakit dan masyarakat di Kebumen. Pekan lalu mereka menyumbangkan hand sanitizer kepada salah satu rumah sakit di Kebumen.

Bacaan Lainnya

Pekan ini BFC kembali akan menyumbangkan ribuan masker, baik yang standar medis untuk rumah sakit maupun masker non medis untuk masyarakat terdampak di sekitar Gombong, Kebumen.

Bagikan Ribuan Masker Bagi Buruh Migran di Hong Kong

Sebelum memberikan sumbangan ke Kebumen, mereka juga telah membagikan ribuan masker bagi buruh migran yang ada di Hong Kong. Hal ini dilakukan karena di awal merebaknya pandemi Covid-19, sangat sulit bagi buruh migran untuk mendapatkan masker. Kalau pun ada harganya menjadi cukup mahal.

Koordinator BFC, Hanjaya Sari mengungkapkan bahwa bantuan ini dibiayai oleh sumbangan sukarela para buruh migran di Hong Kong. Dana yang terkumpul kemudian dibelikan barang sesuai kebutuhan.

“Untuk sasaran di Indonesia, kami terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan lembaga relawan lokal. Ini untuk memastikan bahwa barang yang kami salurkan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,” demikian dijelaskan Hanjaya Sari yang juga seorang instruktur Yoga.

BFC Bantu Korban Bencana dan Pembangunan Rumah Ibadah

Dijelaskan pula bahwa kegiatan sosial semacam ini sudah dilakukan BFC sejak dua tahun lalu. Sasaran program adalah para korban bencana, pembangunan rumah ibadah dan yatim piatu. Tercatat korban gempa Palu dan Lombok yang terjadi beberapa saat lalu menjadi salah satu sasaran kegiatan mereka.

Diakuinya bahwa kegiatan penggalangan kali ini mengalami banyak hambatan. Mengingat kondisi Hong Kong yang cukup ketat dalam pembatasan aktivitas. Saat ini pengumpulan bantuan dilaksanakan lewat on line dan transfer.

“Biasanya penggalangan dana kami lakukan di tempat publik dengan melibatkan banyak teman BMI. Namun saat ini ada aturan yang ketat tidak boleh membuat kerumunan lebih dari empat orang. Akhirnya kami hanya bisa menggalang dana lewat medsos dan telepon. Alhamdulillah respon teman-teman cukup bagus,” pungkas Sari.

Pesan untuk Mematuhi Langkah Pencegahan Penyebaran Corona

Untuk rekan-rekan di tanah air, Sari menitipkan pesan untuk sungguh-sungguh mematuhi langkah-langkah pencegahan penyebaran Corona. Sekalipun Hong Kong sangat dekat dengan China daratan, terbukti penyebaran Corona tidak setinggi negara lain yang jauh dari China.

“Hal ini karena di sini pemerintah dan masyarakat sangat disiplin dalam menegakkan prosedur pencegahan. Tentu kami sangat terganggu dengan berbagai pembatasan yang ada, tapi kami sadar ini harus dilakukan agar keadaan dapat cepat kembali normal,” kata Sari yang juga sempat menjalani isolasi di kediamannya. (sgt)

Pos terkait