KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Masyarakat di Kecamatan Pejagoan dan sekitarnya akan memiliki jalan alternatif menuju kota Kebumen. Masyarakat bakal tidak lagi memutar melalui jalur utama untuk pergi ke pusat kota.
Pasalnya, sebuah jembatan gantung sedang dibangun di atas Sungai Lukulo persisnya di Kelurahan Tamanwinangun di barat Pasar Hewan yang menghubungkan Dukuh Penambangan Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan.
Jembatan gantung bernilai Rp 3 miliar tersebut bukan program Pemkab Kebumen, melainkan bantuan dari pria berkebangsaan Swiss, Toni Ruttiman yang bekerjasama dengan Kodim 0709 Kebumen.
Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama jembatan gantung oleh Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang didampingi, jajaran Muspika Kebumen, Rabu 22 Januari 2020. Pembuatan jembatan gantung sepanjang 70 meter lebar 1,3 meter itu dimulai dengan pembangunan pondasi untuk tiang pancang.
Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang mengatakan, pembangunan jembatan gantung itu akan ditangani oleh masyarakat dibantu TNI. Tujuannya melancarkan masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Luk Ulo. Sebab selama ini banyak anak sekolah dan warga harus menyeberangi sungai terbesar di Kebumen itu untuk bersekolah atau bekerja di kota Kebumen.
“Dengan pembangunan jembatan gantung ini diharapkan bisa memperlancar akses masyarakat. Pembangunan jembatan itu ditargetkan selama beberapa bulan ke depan,” ujar Letkol Kav Matondang.
Pembangunan jembatan gantung di Panjer itu merupakan jembatan keenam bantuan Toni Ruttiman di Kebumen. Sebelumnya, pembangunan dilakukan di Kecamatan Karanggayam, Klirong, Buluspesantren, dan Desa Kedaleman Wetan Kecamatan Puring.
Suyanto warga Kelurahan Tamanwinangun yang tinggal tidak jauh dari lokasi pembangunan mengaku senang dengan dan menyambut gembira adanya jembatan gantung ini. Menurutnya, adanya jembatan sangat bermanfaat dalam memangkas jarak tempuh ke Pejagoan maupun ke wilayah Kebumen.
Baca Juga: Jembatan Gantung Telomoyo Bantuan Toni Ruttiman Diresmikan
Sebab selama ini warga harus melalui kota Kebumen terlebih dahulu. Nantinya kalau jembatan sudah jadi cukup melintasi jembatan gantung.
“Selama ini masih memutar sekitar lima kilometer lewat jalur utama Alun-alun Kebumen, tapi kalau ada jembatan lebih cepat,” katanya. (ndo)
News & Inspiring