
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Terkait adanya dua WNI yang terkena virus Corona Covid-19, termasuk ditemukannya suspect Corona di Banyumas, Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH mengimbau kepada warga Kabupaten Kebumen agar tidak panik. Warga diminta agar tetap beraktivitas seperti biasa.
“Jika ada gejala flu dan demam, apalagi berkepanjangan segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Ari Sugiyanto kepada KebumenUpdate.com, Rabu, 4 Maret 2020.
Dia mengingatkan kepada seluruh warga Kebumen agar tetap membudayakan hidup bersih dan sehat. Selain itu, juga untuk senantiasa berdoa agar terhindar dari segala bala dan fitnah.
“Mari kita berdoa agar bangsa ini terhindar dari bala dan fitnah. Khususnya masyarakat Kebumen dijauhkan dari penyakit corona,” ujar Arif Sugiyanto.
Sementara itu, Pemkab Kebumen melaui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan koordinasi penanganan sesuai petunjuk Pemerintah Provinsi Jateng. Antara lain telah melaksanakan kunjungan ke sejumlah hotel di Kebumen yang terdapat warga negara asing (WNA).
“Setelah dilakukan cek kesehatan, 13 WNA yang ada semuanya sehat,” jelas Kepala Dinas Kesehatan dr HA Dwi Budi Satrio MKes.
Selain itu, imbuh Budi Satrio, Dinas Kesehatan melakukan penjaringan rata-rata 500 orang dari total 7.000 orang di wilayah Gombong, Karanganyar dan Kebumen. Dari hasil penjaringan semuanya belum mengarah ke gejala flu pneumonia.
“Masyarakat tak perlu cemas menanggapi ini, kami sudah siapkan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya”, pinta Budi Satrio.
Sementara itu, untuk menekan penyebaran virus corona baru, Covid-19 pemerintah Indonesia mempersingkat prosedur. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto yang menjadi juru bicara pemerintah terkait penanganan Covid-19 mengatakan pemerintah tidak lagi memutuskan menunggu status seseorang suspect virus corona sebelum pemeriksaan spesimen. Hal ini dilakukan setelah enam pasien menjadi suspect Covid-19.
“Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Yurianto seperti diberitakan BBC Indonesia..
Menurut Yuri, terdapat urutan untuk menentukan status seseorang, yakni pemantauan, pengawasan, suspect, hingga pemeriksaan positif atau tidak mengidap Covid-19. Indonesia sejauh ini baru pemeriksa spesimen sekitar 150 orang, sementara Malaysia sekitar 2.200 orang. Secara global sekitar 90.000 orang tertular dengan pasien yang meninggal lebih dari 3.000 orang. (ndo)
News & Inspiring