Tradisi Ingkungan Dusun Kuwarisan, Tak Pernah Mandek Meski Pandemi

Warga Dukuh Kuwarisan menggelar doa bersama di Masjid Banyumudal. (Foto: Dok. Pemkab Kebumen)

Tak jarang dari mereka yang berada dari luar daerah mudik ke kampung halaman untuk ikut memperingati tradisi yang disakralkan itu. Jika tak sempat mudik, mereka menitipkan uang kepada sanak keluarga di kampung untuk membuatkan tumpeng ingkung atas nama dirinya.

Ingkung tidak boleh dimakan sebelum didoakan oleh imam masjid, setelah didoakan ingkung ayam dibawa pulang kembali ke rumah masing-masing untuk dimakan bersama sanak keluarga.

Tradisi ini sekaligus Haul Syaikh Ibrahim Asmoroqondi, seorang ulama yang dulu dikenal membuka Dukuh Kuwarisan dan menyebarkan Islam.

Keluarga Bupati Kebumen Bawa 20 Ingkung
Tradisi Ingkungan
Tumpeng ingkung yang diarak didoakan di Masjid Banyumudal. (Foto: Dok. Pemkab Kebumen)

Selain dihadiri para tokoh masyarakat dan alim ulama, tradisi ingkungan ini juga dihadiri Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH. Sebagai warga asli Kuwarisan, Kelurahan Panjer Bupati menyambut baik acara yang setiap tahun diadakan.

“Ini tradisi dari sejak saya kecil, bahkan sebelum saya lahir ini sudah ada. Patut bersyukur sampai saat ini masih ada terus diwarisi oleh generasi selanjutnya,” ujar Bupati di Masjid Banyumudal.

Baca Juga: Ruang Budaya di Koridor Kota

Bupati mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi wahana memperkuat tekad dan semangat para penerus, keturunan, dan seluruh masyarakat Kuwarisan Kelurahan Panjer. Terutama dalam meneladani laku hidup Syaikh Ibrahim Asmorokondi.

Halaman: 1 2 3
Update Lainnya