Tradisi Ingkungan Dusun Kuwarisan, Tak Pernah Mandek Meski Pandemi

Warga Dukuh Kuwarisan menggelar doa bersama di Masjid Banyumudal. (Foto: Dok. Pemkab Kebumen)

“Insya Allah ini memberikan arti bagi upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan umat Islam di Kebumen. Kita semua bisa mengambil manfaat positif dari setiap kegiatan ini,” ujar Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati turut membawa 20 ingkung ayam bersama istri dan keluarganya. Ingkung dibagikan kepada para ketua RT dan RW di Dukuh Kuwarisan.

Meski Pandemi Tidak Pernah Mandeg
Tradisi Ingkungan
Warga Dukuh Kuwarisan menggelar doa bersama di Masjid Banyumudal. (Foto: Dok. Pemkab Kebumen)

Ketua RT 03 RW 10 Tino Sidik mengatakan, tradisi ingkungan tidak pernah mandeg. Bahkan pada saat Covid-19 sedang berada pada titik puncak, kegiatan ini tetap diadakan.

“Ini sudah seperti menjadi kewajiban, pada Jumat Kliwon di bulan Muharam warga Kuwarisan setiap KK bikin ingkung,” tuturnya.

Baca Juga: Banjir di Perkotaan dan Problem Air Salah Jalan

Selain untuk memupuk kebersamaan, silaturahmi dan berbagi, warga percaya, tradisi ini sebagai ‘penolak bala’. Karenannya orang di sini masih percaya jika tidak membuat ingkung, bisa mendapat bahaya.

“Ya kalau soal percaya, ya percaya, memang dari dulu ada keyakinan kalau ada warga Kuwarisan yang tidak buat ingkung, nantinya bisa kena bahaya gitu. Itu menjadi tradisi kami yang patut dihargai sebagai bentuk kearifan lokal,” tandas Tino.

Halaman: 1 2 3Tampilkan semua
Update Lainnya