
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Ratusan warga di Kebumen rela antre demi mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi. Salah satunya terlihat, Rabu 13 Maret 2022 dengan membawa wadah jerigen hingga botol air mineral warga antre di Toko Muncul di Jalan Pahlawan Kebumen.
Warjito (55) mengaku sudah antre sejak subuh. Meski sudah antre sangat pagi warga Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan pun mendapatkan nomor antrean 295. Meski dengan sisa waktu yang masih lama, dia tetap menunggu bersama warga lain.
“Kalau pulang dulu jauh rumahnya. Belum lagi kalau sampai sini sudah kelewat nomor antreannya malah repot,” ujar Warjito di sela antre.
Warga yang antre minyak goreng di toko tersebut mendapatkan jatah maksimal 5 kg. Adapun harga minyak curah bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.00/liter atau 15.500/kg.
“Saya pakai untuk kebutuhan keluarga. Pada bulan Ramadan seperti ini kebutuhan migor cukup tinggi,” imbuh Warjito.
Baca Juga: Keluh Kesah Perajin Tahu di Tengah Tingginya Harga Kedelai dan Minyak Goreng
Warjito merasakan kondisi kehidupan sekarang ini serba sulit. Susah mendapatkan uang tetapi di sisi lain harga-harga kebutuhan pokok naik tak terkendali. Dia berharap pemerintah dapat berbuat banyak untuk meringankan beban kehidupan rakyat kecil seperti dirinya.
“Nyari duit sekarang susah, nggak di kampung nggak di Jakarta semuanya sama,” ujar pria yang sehari-hari menjadi buruh serabutan ini.
Hal senada disampaikan oleh Sujono yang juga antre sejak subuh hari. Dia rela antre membeli migor curah dengan harga murah untuk kebutuhan istrinya yang memproduksi rempeyek. Rempeyek tersebut dititipkan ke sejumlah pedagang makanan.
Kondisi saat ini serba sulit, karena bahan baku naik. Seperti kacang hijau, tepung, juga minyak naik semua. Di sisi lain, dirinya tidak bisa menaikkan harga rempeyek produksinya.
“Kalau dinaikkan sedikit saja tidak laku, tidak ada yang beli,” ujarnya.
Keluhan warga terhadap tingginya harga minyak goreng juga sudah disampaikan langsung kepada Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH. Seperti dilakukan warga Desa Karanggede, Kecamatan Mirit, Kebumen yang sebagian bekerja sebagai penjual gorengan.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mendorong kepada pemerintah pusat agar ada regulasi yang bisa menjadikan minyak goreng kembali murah. Sebab problem minyak goreng ini sudah menjadi isu nasional.
“Kita berupaya melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat agar ada regulasi yang bisa menjadikan minyak goreng kembali murah dengan pemberian subsidi atau dengan skema lain,” ujar Arif Sugiyanto.
News & Inspiring