Penyebab Kematian Sapi di Pesisir Kebumen Belum Terjawab

Sapi mati di Desa Tambakprogaten Kecamatan Klirong. (Foto: Sanding Mamu/FB Berita Kebumen)

KLIRONG (KebumenUpdate.com) – Pemerintah Kabupaten Kebumen belum bisa memastikan mengenai penyebab kematian sapi di pesisir Kebumen yang terjadi akhir-akhir ini. Dugaan karena makanan yang diberi racun atau faktor lain juga belum dapat disimpulkan.

Koordinator Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Klirong drh. Zaskia Putri Pertiwi mengatakan, pihaknya dan tim Puskeswan sudah mendengar adanya laporan kematian sapi di Desa Tambakprogaten.

Setelah mendapatkan laporan, tim Puskeswan beserta Polsek Klirong langsung meluncur ke lokasi untuk memeriksa kondisi ternak. Namun penyebab kematian belum bisa disimpulkan.

“Kita belum bisa menyimpulkan apakah keracunan atau karena faktor lain sakit atau apa. Karena sapi sudah dikubur dan belum dilakukan uji lab. Untuk bisa memastikan itu diracun harus ada pemeriksaan bangkainya atau bedah bangkai (nekropsi),” ujar drh. Zaskia, saat dikonfirmasi, Selasa 4 Februari 2025.

Ramai di media sosial bahwa sapi milik peternak di pesisir Kebumen mati setelah makan jagung muda atau putren. Padahal pemilik sapi tidak merasa memberikan pakan putren/jagung muda pada hewan piaraannya tersebut.

Adapun jagung muda/putren tersebut kini sudah diamankan Polsek Klirong, sehingga belum dapat dilakukan uji lab.

“Dari pihak peternaknya juga tidak minta untuk dilakukan uji lab,” tuturnya.

Saat ditanya apakah kematian itu disebabkan karena sakit seperti PMK atau lato-lato, dr Zaskia menyebutkan bahwa berdasar keterangan pemilik sapi, hewan piaraannya tersebut sebelumnya dalam kondisi sehat.

“Jadi kita memang belum bisa menyimpulkan karena faktor apa, ya itu karena sapinya sudah dikubur dan tidak dilakukan uji lab,” jelasnya.

Komentar Warganet tentang Kematian Sapi di Pesisir Kebumen

Dari beberapa komentar di unggahan foto sapi yang mati pada grup FB Berita Kebumen, beberapa akun menuliskan bahwa kejadian serupa juga terjadi di desa lain.

Kejadian kaya kiye wis bola bali boss… kawit Desa Tanggulangin, Pandanlor karo Tambakprogaten,” tulis Semprang, pengunggah foto sapi yang mati.

Jan model kie wis sue tapi rung tau kecekel pelakune. Bola-bali nang area Tambakprogaten, Pandanlor karo Tanggulangin,” tulis MukhsinCadaga.

Pada bos kene be iya Sidoharjo Puring, sewulan 3, sapi sehat icir-icir mati, kaya keracunan, tulis Siti.

Di musim wabah PMK atau lato-lato, drh. Zaskia mengimbau kepada para peternak untuk merawat sapinya dengan baik dengan selalu menjaga kebersihan, mengikuti program vaksin, vitamin, memberi makan yang baik, dan juga melaporkan jika ada sapi yang sakit atau ada tanda-tanda terkena virus.

“Tujuannya agar bisa cepat dilakukan penanganan sehingga tidak tambah parah atau berdampak kepada sapi-sapi lain,” tandasnya.

Suka menulis, membaca dan berpetualang.

Update Lainnya