Sujud meminta kepada DPRD Kebumen untuk segera berkirim surat ke Polda Jateng agar segera mengusut tuntas kasus ini. Dia menilai Kebumen menjadi kabupaten termiskin karena pejabatnya yang koruptif.
“Kebumen menjadi kabupaten termiskin karena selama ini APBD Kebumen hanya dinikmati seglintir orang. Tidak dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Dorong Penerapan Digitalisasi Parkir Pasar Tumenggungan, Pemkab Kebumen Buka Lelang
Sementara it, sempat tertahan di halaman Gedung DPRD, masa aksi akhirnya dipersilakan masuk ke ruang rapat pimpinan untuk bertemu dengan pimpinan sementara DPRD. Sayangnya, tidak ada satu pun pimpinan sementara yang hadir. Mereka ditemui anggota dari PAN, Kurniawan, didampingi Khotimah (PKB) dan Agus Supriyanto (PKS).
“Kami menyayangkan karena kita berharap pimpinan dewan ada yang hadir. Tapi mereka tidak ada di tempat. Padahal kita sudah memberi tahu lima hari sebelumnya,” ujar Sujud Sugiarto.
Setelah dari gedung Dewan, para pengunjuk rasa kemudian bergeser ke Pasar Tumenggungan. Di sana mereka membentangkan sepanduk lima meter bertuliskan “Usut tuntas dugaan korupsi pembangunan Pasar Tumenggungan dan RSUD Soedirman. Bebaskan Kebumen dari Dedengkot Koruptor PBJ!!!”