Angka Stunting di Kebumen Kembali Turun, Kali Ini di Bawah 10%

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Angka stunting di Kabupaten Kebumen kembali turun di bawah 10% berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Atas capaian ini, Pemkab Kebumen mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat sebanyak Rp5,6 miliar.

Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih mengatakan, angka stunting terus menurun dari tahun ke tahun. Pada 2020 stunting di Kebumen di angka 15,34%. Kemudian turun menjadi 12,14% pada 2021, dan turun lagi menjadi 10,23% pada 2022. Saat ini sampai Juli 2024 di angka 9,88%.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Pendapatan Asli Daerah Turun dari Tahun Sebelumnya, Ini Penjelasan Bupati Kebumen

Menurutnya, penurunan tersebut merupakan hasil kerja keras Pemkab Kebumen bersama seluruh stakeholder, serta merupakan bukti keseriusan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama pihak-pihak terkait.

“Alhamdulilah yang patut kita syukuri adalah angka stunting kita sudah turun di bawah 10%. Di mana awal-awal menjabat 2021 stunting kita tinggi sekali mencapai 15%. Ini harus terus kita genjot agar hasilnya semakin baik,” ujar Rista dalam keterangannya, Kamis 5 September 2024.

Rista menyampaikan dalam penanganan stunting ada beberapa fase yang dilakukan. Yakni fase ibu hamil dan fase sesudah melahirkan yang utamanya pada bayi usia 0-24 bulan.

“Kita mengejar kedua fase ini, karena fase ini yang determinan terhadap stunting paling tinggi. Penyebab tingginya stunting ada di fase-fase tersebut,” ucapnya.

Ia mengatakan, perlunya intervensi salah satunya lewat program pendidikan, edukasi, dan promosi yang mencakup kedua fase pertumbuhan tersebut. Sementara intervensi lainnya fokus pada masing-masing fase kehidupan yang paling tinggi determinannya terhadap stunting.

“Misalnya intervensi yang dimaksud dengan memberikan tablet tambah darah,” katanya.

Pos terkait