
PERALIHAN musim dari penghujan ke kemarau dikenal sebagai musim pancaroba, dan sering kali bikin tubuh jadi “rewel.” Salah satu keluhan yang paling umum? Batuk dan pilek. Tapi, kenapa sih kondisi ini sering kambuh justru di saat cuaca berubah?
Berikut penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Gorontalo pafigorontalokota.org mengenai hal tersebut.
Saat suhu dan kelembapan udara berubah drastis, tubuh kita butuh waktu untuk beradaptasi. Perubahan ini bisa melemahkan daya tahan tubuh, terutama jika kamu kelelahan atau kurang istirahat. Akibatnya, tubuh lebih rentan diserang virus flu dan pilek seperti rhinovirus dan influenza virus.
Menurut Johns Hopkins Medicine, virus pernapasan lebih mudah bertahan di udara dingin dan kering, yang biasanya terjadi saat pancaroba. Udara dingin juga bisa bikin saluran pernapasan menyempit dan jadi lebih sensitif.
Saat musim pancaroba, orang cenderung berkumpul di dalam ruangan, seperti kantor atau kendaraan umum dengan sirkulasi udara yang buruk. Ini mempercepat penyebaran virus. Satu orang batuk saja bisa menularkan virus ke banyak orang lainnya melalui udara atau permukaan benda.
Batuk pilek memang umum saat pancaroba, tapi bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Jangan tunggu sakit dulu baru menjaga diri, ya!
Sumber:
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan edukasi kesehatan dan tidak menggantikan diagnosis maupun saran medis profesional. Jika Anda mengalami gejala yang terus-menerus atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
News & Inspiring