Petani Kebumen Terima 400 Pompa Air Berbahan Bakar Elpiji

Pompa Air
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Anggota DPR RI Rofik Hananto mengecek pompa bantuan. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Para petani di Kabupaten Kebumen menerima bantuan berupa 400 unit pompa air berbahan bakar elpiji. Pemberian paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) berupa mesin pompa air itu merupakan program kemitraan Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI.

Penyerahan paket bantuan berupa pompa air lengkap dengan selang, elpiji 3 kg, regulator, dan perangkat konverter lainnya secara simbolis dilaksanakan di Gudang Cadangan Pangan Pemkab Kebumen Jalan Tentara Pelajar, Jumat, 23 Oktober 2020.

Bacaan Lainnya
Bupati: Komitmen Pemerintah Bantu Petani
Pompa Air
Berpose usai mengecek pompa air BBG. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Penyerahan dilakukan oleh Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto, Kepala Pusat Pengelola Barang Milik Negara Kementerian ESDM Hufron Asrofi dan Sales Branch Manager IV Pertamina Tegal Adeka Sangtraga Hitapriya.

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Anggota Komisi VII DPR RI dari PKS Rofik Hananto atas pendistribusian paket konversi BBM ke BBG tersebut.

“Tahun ada 400 petani. Ini adalah komitmen pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu para petani,” kata Yazid Mahfudz.

Kekurangan 500 dapat Terealisasi di 2021
Pompa Air
Rofik Hananto menyerahkan secara simbolis pompa air BBG. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Hanya saja, jumlah itu jauh lebih sedikit dibanding usulan yang dibuat yakni untuk 900 petani. Untuk itu Bupati berharap kekurangan 500 petani dapat terealisasi di tahun 2021.

“Semoga akan meningkatkan kesejahteraan petani, dan semoga usulan kami di tahun depan bisa terealisasi semua,” harap Yazid Mahfudz.

Bupati juga menyampaikan bahwa situasi pandemi membuat banyak anggaran yang dialihkan ke penanganan Covid-19. Akan tetapi atas bantuan Komisi VII DPR RI, program bantuan pada petani masih bisa berjalan.

“Saya minta agar para petani merawat dan menggunakan bantuan ini dengan baik. Sehingga bisa dirasakan manfaatnya, terlebih untuk peningkatan perekonomian,” pintanya.

Pompa Air BBG Hemat Biaya Operasional
pompa air
Pompa air BBG yang diserahkan kepada petani. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Rofik Hananto mengatakan program konversi pertanian menggunakan gas sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

“Ini memang benar-benar membantu petani karena hemat. Kalau BBM petani bisa keluar Rp 40.000 sehari, tetapi dengan BBG hanya sekitar Rp 20.000,” ujar Rofik.

Pemanfaatan bahan bakar gas, selain petani bisa menghemat pengeluaran operasionalnya hingga 30-50%. Lebih dari itu, bahan bakar gas lebih ramah terhadap lingkungan karena kadar emisi gas buang lebih sedikit.

“Perawatan mesin dengan elpiji juga cenderung lebih mudah ketimbang mesin dengan BBM,” ujar politikus sekaligus pengusaha asal Purbalingga tersebut.

Pihaknya optimistis petani Kebumen akan menerima bantuan mesin pompa air berbahan bakar gas. Pasalnya, tahun depan secara nasional ada 28.000 paket untuk petani di seluruh Indonesia.

Kriteria Petani Penerima Paket Konverter Kit
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Anggota DPR RI Rofik Hananto mengecek pompa bantuan. (Foto: Padmo-KebumenUpdate)

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Tri Haryono melalui Kepala Bidang Sarpras Daejin mengatakan, masing-masing petani sasaran menerima paket perdana konverter kit BBM ke BBG untuk mesin pompa air yang terdiri dari mesin pompa air lengkap dengan konverter kit, selang hisap dan buang, satu buah tabung elpiji 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).

“Petani sasaran menerima paket pompa air lengkap dengan alat-alatnya, dan ada kriteria untuk menerima paket konversi ini,” jelas Daejin

Kriteria petani yang berhak mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk petani sasaran.

Yaitu petani penerima paket adalah petani yang memiliki lahan pertanian paling luas 0,5 hektare, kecuali untuk transmigran yang memiliki lahan pertanian paling luas 2 hektare.

Kemudian melakukan sendiri usaha tani tanaman pangan atau hortikultura serta memiliki mesin pompa dengan daya paling besar 6,5 HP. Juga belum pernah menerima bantuan yang sejenis dan mesin pompa air yang dimiliki berbahan bakar minyak. (smn)

Pos terkait