25 Perawat Ikuti Pelatihan Penanggulangan Pasien Gawat Darurat di Stikes Muhammadiyah Gombong

Praktik pada pelatihan penanggulangan gawat darurat di Stikes Muhammadiyah Gombong. (Foto: Ukis-KebumenUpdate)

Isma Yuniar didampingi Bagian Humas Stikes Ukis Erliwianto SE menambahkan, pelatihan BTCLS kali ini merupakan kerjasama dengan MGEC yang terbentuk atas usaha kerjasama antara Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong dengan Stikes Muhammadiyah Gombong. MGEC merupakan satu-satunya di Indonesia milik Amal Usaha Muhammadiyah.

“Peserta pelatihan juga mendapatkan sertifikat dari PPNI dan Kemenkes,” ujar Isma menyebutkan pelatihan tersebut sekaligus visitasi dari Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA: Warga Mrentul Lahirkan Bayi Kembar Tiga

Kepala MGEC dr Eva Delsi Sp EM mengatakan, emergency memiliki tiga sub yakni di in hospital yaitu di IGD. Sedangkan di luar rumah sakit terdiri atas pre hospital dan disaster atau kebencanaan. “Pre hospital seperti sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, seperti ambulance, merujuk pasien, jemput pasien kecelakaan,” ujar dokter Eva Delsi.

Menurut dokter Eva, seorang perawat wajib memiliki kemampuan menghadapi kegawatdaruratan baik trauma atau tidak. Kompetensi tersebut juga perlu dimiliki orang umum seperti di perusahaan sehingga terlatih dan mumpuni dalam penanganan pasien kegawatdaruratan.

“Pelatihan semacam ini sangat penting utamanya bagi perawat untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang penanggulangan penderita gawat darurat,” tandasnya. (ndo)

Halaman: 1 2Tampilkan semua
Update Lainnya