
KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Para pecinta sepakbola di Kebumen menyatakan keprihatinan terhadap kondisi Stadion Candradimuka saat ini. Stadion sepak bola kebanggaan wong Kebumen ini tak terawat.
Apalagi jika melihat kualitas rumput, ukuran lapangan dan tribun penonton yang ada saat ini sangat jauh dari kriteria standar untuk menjadi tempat laga pertandingan sepakbola Liga 2.
Sebagai bentuk desakan kepada pemerintah daerah, kelompok suporter sepakbola Bumi Mania menggelar aksi #CandradimukaMenggugat di depan Stadion Candradimuka Kebumen.
Baca Juga: Persak Kebumen Juara 3 Liga 3 Jateng 2021 Setelah Menang Dramatis 2-1 Atas PSIP Pemalang
Aksi yang dilakukan cukup menarik. Dalam video yang diunggah akun Instagram Suporter Persak Kebumen @bumimania, belasan orang tampak berdiri dengan latar depan spanduk putih bertuliskan #CANDRADIMUKA MENGGUGAT.
Mereka bernyanyi dengan lirik berbunyi, “CDM-ku Menggugat, CDM-ku Menggugat, Sekarang Kita Beraksi Waktunya Renovasi.”
Dalam keterangan video itu tertulis “Stadion Candradimuka adalah rumah bagi PERSAK KEBUMEN dan kebanggaan warganya Kebumen. Kini PERSAK Kebumen otw Liga 2, stadion masih saja tidak terurus.
Tolong, kepada bapak-bapak yang berkepentingan, bapak-bapak wakil rakyat. Stadion wis wektune direnovasi! #CandradimukaMenggugat #SaveCDM
Reykhan, salah satu perwakilan Bumi Mania (kebumen fans) mengatakan bahwa aksi pergerakan ini lahir atas dasar pemikiran bahwa perkembangan sepak bola Kebumen saat ini yang sudah menembus putaran nasional Liga 3.
“Itu hal yang sangat membanggakan bagi kami khususnya suporter, terlebih masyarakat Kebumen. Jika melihat lebih ke dalam lagi tentang sepak bola Kebumen, kami turut prihatin atas minim support dari pemerintah daerah mengenai kemajuan sepak bola Kebumen,” ujarnya.
Setidaknya ada satu langkah kecil pemerintah untuk bertindak. Seharusnya wacana atau perbaikan renovasi stadion sudah dilakukan pemerintah dari saat ini juga. Jika bukan saat ini yang tepat, lalu kapan lagi? Masyarakat Kebumen bisa menikmati hiburan sepak bola di kotanya sendiri.
Sangat miris melihat tim sepak bola Kebumen berlaga dalam pertandingan home harys beralih ke kota tetangga. Bahkan untuk training saja dari awal liga sampai persiapan Liga 3 Nasional, tim masih harus menyewa lapangan di salah satu desa setempat.
“Tidak ada fasilitas apa-apa yang diberikan pemerintah untuk tim sepak bola Kebumen,” ujarnya.
Stadion tidak hanya memiliki satu fungsi untuk saat ini saja. Ke depan seperti pembinaan sepak bola sejak dini, atau tempat masyarakat menikmati prasarana olahraga di stadion itu sendiri, atau sekadar untuk bersantai di salah satu sudut stadion.
“Harapan kami terus membumbung tinggi. Asa kami terus bergelora sepak bola Kebumen sudah menyangkut marwah harga diri sebuah kota,” katanya.
Tidak dapat disangkal bahwa sepak bola adalah olahraga yang paling banyak digandrungi. Popularitas sepakbola sebagai olahraga paling populer sebenarnya membuka peluang bagi pemerintah kabupaten dan stakeholders-nya untuk menjadikan sepak bola sebagai brand.
“Sebab sepak bola Kebumen bukan hanya milik mereka, sepak bola juga milik kami. Sudah sepantasnya kita semua saling merawat, saling menjaga, juga terus diperjuangkan bersama. Jika pemerintah berubah tuli maka akan kami nyanyikan dan teriakan lebih lantang, lebih keras,” tandasnya.
Dia menegaskan, “Jika pemerintah berubah buta maka akan kami tempel lebih banyak lagi poster. Akan kami pajang lebih banyak lagi gambar. Jika pemerintah kukuh pada kebisuan, kami akan gedor rasa nyamanya sampai pemerintah angkat bicara dengan segala yang kami bisa.”
“Kami sifatnya hanya ngelingke. Untuk kemajuan sepak bola Kebumen,” tandasnya.
News & Inspiring