
KLIRONG (KebumenUpdate.com) – Ratusan santri dan alumni Andalusia Kebumen memadati Pondok Pesantren Miftahul Anwar Pekeyongan Desa Podoluhur Kecamatan Klirong, Rabu 2 Juli 2025.
Mereka berkumpul dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar (Multaqo Akbar) Andalusia Kebumen, sebuah momen berharga yang tak hanya mempertemukan hati, tetapi juga mengukuhkan semangat dakwah dan keilmuan.
Acara ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran KH. Zuhrul Anam Hisyam, yang turut memberikan tausiah inspiratif.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Lilis Nuryani, didampingi pimpinan OPD, Camat Klirong, Forkopimcam, dan Kepala Desa Podoluhur, serta para alim ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Acara juga dimeriahkan dengan beragam pentas seni yang memukau dari santriwan dan santriwati Andalusia Kebumen, mulai dari Tari Saman yang enerjik, pertunjukan marching band yang memukau, hingga lantunan hadroh yang menyejukkan hati.
Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani mengajak seluruh jemaah untuk menjadikan silaturahmi ini sebagai energi kebaikan. Ia menekankan pentingnya peran individu yang tidak hanya menyampaikan dakwah, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sosial.
“Kebumen butuh lebih banyak insan seperti KH. Zuhrul Anam Hisyam yang tidak hanya menyampaikan dakwah, tapi juga menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sosial kita,” ujar Bupati Lilis.
Bupati juga menyerukan agar momentum ini digunakan untuk memperkuat barisan, menyatukan potensi umat, dan mendekatkan kembali nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.
“Kalau ulama dan umaro bisa bersinergi, insyaAllah bangsa ini akan kuat, Kebumen akan semakin berdaya,” lanjutnya, menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemimpin agama dan pemerintahan.
Sementara itu, KH. Zuhrul Anam Hisyam, yang akrab disapa Gus Anam, menyampaikan tausiah kepada ratusan santri dan wali santri yang hadir.
Ia menyampaikan tentang pentingnya mengembangkan potensi yang dimiliki oleh santri Andalusia, dengan tetap menegaskan bahwa ruh utama dari pendidikan adalah nilai-nilai agama.
“Latihan silat, seni, dan lain-lain, sekadar tambahan untuk memberi ruang berkembangnya para santri. Jadi santri yang tadi tampil, juga setor hapalan, mengaji sampai malam,” tegas Gus Anam, menekankan bahwa di balik penampilan seni, ada ketekunan dalam menghafal dan mengaji.
Gus Anam juga membagikan sejumlah tips bacaan wirid yang rutin diamalkan sehari-hari serta mendoakan seluruh jemaah agar mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat. Tiga pesan utama yang disampaikan Gus Anam adalah iman, ilmu, dan akhlak.
Di penghujung tausiahnya, Gus Anam menceritakan kenangan manisnya bersama almarhum KH. Maimun Zubair.
Ia mengenang saat bersilaturahmi ke kediaman KH. Maimun Zubair, di mana di atas meja terdapat banyak lembaran kertas bertuliskan tangan dengan judul “Al Ulama Al Andalusia”, yang mengisahkan sejarah ulama dari Andalusia.
Dari nama inilah, terinspirasi untuk menamai Pondok Pesantren Andalusia.
Suka menulis, membaca dan berpetualang.