
KLIRONG (KebumenUpdate.com) – Pemdes Klirong menggelar Tasyakuran Memetri Bumi/Merdi Desa dengan pertunjukan wayang kulit. Adapun dua dalang yang dihadirkan yakni Ki Dalang Eko Suwaryo serta Ki Dalang Teguh Kabumian yang tampil sebagai pembuka.
Antusiasme warga terpancar jelas memadati halaman Kantor Desa Klirong sejak awal. Ki Dalang Teguh Kabumian membuka pagelaran dengan lakon “Taruna Kala Jaya“, sebuah kisah filosofis tentang generasi muda yang berjaya menuju Indonesia Emas dengan menjunjung tinggi budi pekerti luhur.
Tak lama berselang, Ki Dalang Eko Suwaryo, naik ke panggung dengan membawakan lakon “Mbangun Bangsal Prabayeksa“.
“Lakon Mbangun Bangsal Prabayeksa ini menggambarkan kumpulnya para penggawa praja, agar nantinya bisa berkah, rakyatnya makmur, adil makmur tentram, baldatun thayyibatun wa robbun ghofur,” ujarnya.
Kepala Desa Klirong, Slamet, menjelaskan bahwa Tasyakuran Merdi Desa tahun ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) periode ketiga.
“Kegiatan rutin setiap tahun ini intinya adalah tasyakuran merdi Desa Klirong yang utamanya adalah doa bersama dan santunan anak yatim, termasuk penyaluran dari UPZ Desa Klirong,” terang Slamet.
Ia menambahkan, pagelaran wayang kulit Ki Dalang Eko Suwaryo pernah diundang setahun sebelumnya. Adapun pada siang hari, rangkaian acara telah diawali dengan doa bersama dan santunan anak yatim.
Hadir Bupati Lilis Nuryani, Kepala BKPSDM Moh Amirudin, jajaran Forkopimcam Klirong (Camat, Kapolsek, Danramil), Kepala Desa Klirong, perwakilan karang taruna, para kepala desa se-Kecamatan Klirong, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh masyarakat Klirong yang memadati lokasi.
Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani menegaskan pentingnya melestarikan seni dan budaya.
“Wayang kulit yang malam ini kita saksikan bersama, bukan hanya hiburan. Ia adalah warisan, bagian dari jati diri. Dan kita bersyukur, ada generasi seperti Ki Dalang Eko Suwaryo yang terus merawat seni adiluhung ini, sekaligus menghadirkannya dengan cara yang segar dan dekat dengan masyarakat,” ujar Bupati Lilis, disambut tepuk tangan meriah.
Pemerintah daerah, lanjut Bupati, sangat mendukung kegiatan pelestarian budaya semacam ini.
“Karena dari budaya, kita bisa belajar banyak tentang nilai, tentang keteladanan, tentang harmoni dalam hidup bermasyarakat,” imbuhnya.
Bupati Lilis juga menekankan visinya untuk pembangunan Kebumen yang dimulai dari desa.
“Sebagai Bupati, saya percaya bahwa membangun Kebumen harus dimulai dari membangun desa. Karena wajah kabupaten ini adalah cerminan dari kemajuan desa-desa di dalamnya,” pungkasnya.
Sebagai tanda dimulainya pementasan, Bupati Lilis secara simbolis menyerahkan sebuah wayang kepada Ki Dalang Eko Suwaryo. Makin Tahu Indonesia
Suka menulis, membaca dan berpetualang.