MIRIT (KebumenUpdate.com) – Pasca ledakan petasan yang menewaskan empat orang di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jumat 14 Meri 2021 Polres Kebumen melaksanakan razia petasan di desa tersebut.
Razia petasan yang dipimpin oleh Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama itu dilaksanakan bersama Koramil, Satpol PP, pihak kecamatan dan Pemerintah Desa Ngabean. Kegiatan razia kali ini langsung mendatangi rumah ke rumah yang terindikasi masih menyimpan petasan.
“Kegiatan razia kali ini menindaklanjuti adanya ledakan petasan yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia di Desa Ngabean,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama.
1. Polres Kebumen Sita 1 Kg Serbuk Petasan
Dari hasil kegiatan razia, tim gabungan berhasil menyita 1 kilogram serbuk petasan, ratusan selongsong petasan dan alat yang digunakan untuk membuat petasan.
“Kami melakukan hal ini merupakan bentuk perhatian kami. Semata-mata hanya ingin melindungi warga masyarakat agar tidak terulang kembali terjadi ledakan yang menambah korban-korban selanjutnya,” ucap AKBP Piter Yanottama.
2. Polisi Imbau Warga Hilangkan Tradisi Bermain Petasan
Polisi meminta masyarakat masih ada yang menyimpan petasan ataupun serbuk petasan agar segera menyerahkan kepada kantor polisi terdekat atau Koramil.
“Kami hanya ingin mengamankan dan memusnahkan barang-barang berbahaya tersebut,” imbuhnya.
Polres Kebumen juga mengimbau kepada masyarakat agar mulai menghilangkan tradisi bermain petasan yang membahanyakan keselamatan.
3. Bocah 11 Tahun Terluka Akibat
Pada hari yang sama, sekitar pukul 10.00 wib seorang anak lelaki berusia 11 tahun juga terkena ledakan mercon rawit hingga melukai tangannya. Korbannya bernama Habib Burohman (11) mengalami luka pada tangan kiri retak tiga jari dan harus dilarikan ke RSUD Prembun.
Ledakan mercon itu terjadi di rumah orang tua korban bernama Sugeng, warga Dukuh Depok, Desa Ngabean, Kecamatan Mirit. Korban bersama tiga temannya menyalakan petasan rawit yang dibungkus dengan gulungan kertas.
Naas bocah lelaki itu terkena ledakan dan mengakibatkan tiga jarinya retak. Mengetahui anaknya terluka selanjutnya orang tua membawa korban ke Puskesmas Bonorowo. Namun karena tidak ada perawat, sehingga korban dibawa ke RSUD Prembun. (win/ndo)